SEMARANG, Banggasemarang.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah Quatly Abdulkadir Alkatiri menekankan pentingnya moderasi beragama di masyarakat. Hal itu didasari dari sejumlah tantangan keberagaman sehingga diperlukan moderasi beragama.
Saat ini, kata Quatly, ada sejumlah tantangan dalam keberagaman di masyarakat. Diantaranya adalah fakta bahwa globalisasi memunculkan persaingan ketat, kejahatan berdimensi baru, disertai memudarnya nilai luhur kebangsaan dan memunculkan terorisme, aksi masa, sparatisme, intoleransi.
“Masih terjadi intoleransi baik antar umat beragama maupun inter umat beragama, juga masih ada yang memaksakan untuk mengganti ideologi atau dasar negara dengan ideologi tertentu,”katanya, Sabtu (29/7/2023) di Kota Semarang.
Selain itu, tantangan keberagaman lain adalah persaingan antar bangsa di dunia sehingga menginginkan NKRI menjadi lemah, bubar, terpecah. “Juga memudarnya nilai – nilai luhur budaya bangsa akibat dari globalisasi yang tidak di filter dengan baik,”ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Atas kondisi itu, Quatly menekankan perlunya moderasi beragama, yakni sebagai strategi dalam merawat keindonesiaan.
“Sebagai bangsa yang sangat heterogen, sejak awal para pendiri bangsa sdh berhasil mewariskan satu bentuk kesepakatan dalam berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang telah nyata berhasil menyatukan semua kelompok agama, etnis, bahasa dan budaya,”paparnya.
Menurut dia, Indonesia disepakati bukan negara agama, tetapi juga tidak memisahkan agama dari kehidupan sehari-hari warganya.
“Nilai-nilai agama dijaga, dipadukan dengan nilai-nilai kearifan local dan adat istiadat, beberapa hukum agama dilembagakan oleh negara, ritual agama dan budaya berjalin berkelindan dengan rukun dan damai, itulah jati diri Indoensia, negeri yang sangat agamais dengan karakternya yang santun, toleran dan mampu berdialog dengan keragaman,”ungkapnya.
untuk itu, imbuh Quatly, Pemprov Jateng bersama DPRD telah melakukan upaya untuk menghadapi tantangan-tantangan keberagaman lainnya, yakni dengan semangat moderasi beragama.
“Kita menggandeng para tokoh Agama untuk bersinergi bersama segenap elemen masyarakat dalam membangun nilai toleransi dan keberagaman,”ujarnya.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan adalah memberikan pemahaman bahwa semua warga negara berperan penting dalam membangun bangsa, termasuk mereka yang selama ini banyak diam dan membiarkan intoleransi serta radikalisme berkembang di tengah masyarakat.
Pemprov, kata dia, juga telah melakukan dialog dan kerjasama bersama organisasi-organisasi keagamaan dalam rangka membangun toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
“Pemprov Bersama DPRD juga menanamkan keberagaman mulai dari keluarga dan anak-anak. Sehingga ketika mereka telah dewasa, memiliki benteng dan akal yang bisa menjadi filter informasi dan narasi yang berkembang,”pungkasnya. (Adv-Anf)