Anggota DPRD Kota Semarang Sifin Almufti Luncurkan Buku Tentang Perjuangan Serap Aspirasi Warga

Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang M Sifin Almufti resmi meluncurkan karya bukunya yang bertemakan catatan perjalanan melakukan serap aspirasi, Ahad (16/4/2023). (Foto: Istimewa)

SEMARANG, Banggasemarang.id – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang M Sifin Almufti resmi meluncurkan karya bukunya yang bertemakan catatan perjalanan melakukan serap aspirasi sebagai Anggota DPRD Kota Semarang.

Peluncuran buku tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari Kecamatan Genuk, Kecamatan Gayamsari, dan Kecamatan Pedurungan pada Ahad (16/4/2023) di Gedung pertemuan Universitas Semarang (USM).

Dalam keterangannya, pria yang akrab disapa Sifin ini menuturkan awal mula dirinya memiliki gagasan menulis buku berjudul “Saat Mereka Menjerit Kamu kemana?” ini adalah keinginan untuk mendokumentasikan tugasnya sebagai legislator dalam melakukan serap aspirasi, utamanya di sektor Pendidikan, Kesehatan dan kesejahteraan rakyat (kesra).

“Buku ini terdiri dari 14 bab, yang saya kumpulkan berdasarkan data dan fakta yang saya temui di lapangan, utamanya di komisi D yang menjadi tugas pokok saya, di sisi lain ini juga jawaban kepada warganet yang selama ini mempertanyakan kinerja dewan,”kata Sifin saat ditemui saat peluncuran buku, Ahad.

Dalam buku tersebut, SIfin menceritakan sejumlah pengalaman dari perjalanannya selama 4 tahun menjadi legislator. Seperti saat dirinya berkunjung ke sebuah rumah yang jauh dari rumah warga lainnya.

Dalam kunjungan itu, dia mendapati rumah warga tidak mendapat pasokan listrik. Hingga pada akhirnya, melalui kewenangannya sebagai penyalur aspirasi, ada solusi untuk warga tersebut .

“Dan saat ini rumah warga yang berada di Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk ini sudah mendapat pasokan listrik, dan masih banyak aspirasi yang masuk tapi kan kita juga ada keterbatasan. Namun selama kita bisa membantu ya kita bantu,”papar legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Kisah lainnya, imbuh Sifin, adalah saat seseorang warga yang meminta bantuan SIfin untuk membantu kepengurusan BPJS Kesehatan yang sempat terjadi tidak korelasi data NIK dan nama. Dan pada akhirnya dengan kewenangannya sebagai penyalur aspirasi, pada akhirnya persoalan warga tersebut bisa terselesaikan dengan baik.

“Di dalam buku itu juga kami tuliskan cerita tentang pasien darurat butuh penanaganan tapi IGD penuh, sebeneranya sudah ada sistem rujukan tapi kita sambungkan ke RSUD atau RSUP, maka mereka bisa dibantu,”tandas Sifin.

“Di buku tersebut juga ada aspirasi warga yang kesulitan saat akan mengurus pengobatan anaknya, padahal butuh penanganan segera, namun terkendala persoalan administrasi, namun pada akhirnya bisa kita bantu untuk dilakukan penanganan segera dari pihak layanan Kesehatan,”imbuhnya.

Selain cerita tentang listrik, persoalan kesehatan dan pendidikan tersebut, SIfin menceritakan dalam buku itu perjalanan awalnya menjadi legislator yang hanya berbekal kampanye murah meriah dengan gowes.

Namun demikian, bukan tanpa kendala Sifin menulis buku tersebut. Salah satunya adalah saat dirinya menemukan aspirasi warga yang tidak masuk dalam ranah Komisi D. Hal itu agak membbuat kesulitan untuk memberikan solusinya.

Sifin berharap, melalui buku ini menjadi cambuk bagi para anggota Dewan, utamanya dirinya untuk bisa bekerja lebih baik lagi dalam menampung dan memberikan solusi atas masalah yang terjadi.

Sifin juga mengaku sedang mempersiapkan bagian 2 dari buku tersebut agar lebih banyak memberikan inspirasi kepada masyarakat.