Kampus  

Untag Semarang Gelar Penyuluhan Tentang Stunting dan Pembuatan Abon Ikan Nila

Menurut Bambang, pendekatan gizi spesifik ini berkaitan dengan evaluasi dan pendekatan masalah gizi pada sasaran intervensi yang diberikan kepada 1000 hari pertama kehidupan..

SOSIALISASI. Untag Semarang menggelar sosialisasi stunting untuk warga di Mijen, Kota Semarang. (Foto. Dok)

SEMARANG, Banggasemarang.id – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang menggelar penyuluhan tentang stunting dan pembuatan abon ikan nila untuk warga Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen Kota Semarang pada Sabtu (28/1/2023).

Kegiatan itu merupakan Kerjasama FTP Untag Untag Semarang bekerjasama dengan Mahasiswa KKN Untag 2023 Kelurahan Kedungpane.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan itu adalah Wakil Dekan 2 FTP Untag Semarang Bambang Hermanu yang menyampaikan paparan tentang stunting serta Wakil Dekan 2 FTP Untag Semarang Dyah Liminingtyas yang menyampaikan paparan tentang pembuatan abon ikan nila.

Bambang Hermanu dalam paparannya menyampaikan bahwa kasus stunting tertinggi Jawa Tengah tahun 2022 terjadi Kabupaten Brebes, Demak, Jepara, Tegal serta Wonosobo. “Kemudian Stunting terendah Jawa Tengah: Kabupaten Grobogan, Kota Magelang, Purworejo, Salatiga serta Wonogiri,”kata dia.

Untuk menurunkan angka stunting, Bambang mengatakan pada tahun 2024 kasus stunting turun hingga 14%. “Untuk mengejar target tersebut, Kemenkes melakukan intervensi dengan pendekatan gizi spesifik, pendekatan gizi spesifik ini akan mendampingi pendekatan gizi sensitive,”jelasnya.

Menurut Bambang, pendekatan gizi spesifik ini berkaitan dengan evaluasi dan pendekatan masalah gizi pada sasaran intervensi yang diberikan kepada 1000 hari pertama kehidupan. “Dari bayi, anak, remaja putri, calon pengantin, ibu hamil dan ibu melahirkan,”pungkasnya.

Sementara pada kesempatan yang sama Wakil Dekan 2 FTP Untag Semarang Dyah Liminingtyas menyampaikan pentingnya makan ikan. Program resmi pemerintah yang diresmikan tanggal 4 April 2004 ini bertujuan untuk mengkampanyekan pentingnya manfaat makan ikan sejak dini.

“Karena banyaknya kandungan gizi yang terdapat pada ikan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan otak,”kata Dyah.

Hal itu, kata dia, juga selaras dengan semangat Pemerintah untuk menurunkan angka stunting yang dipengaruhi oleh gizi yang kurang.

“Ikan, salah satunya ikan nila ini adalah sumber mineral dan vitamin, juga fluor berperan dalam kesehatan gigi dan selenium bersama dengan vitamin E yang terdapat pada ikan, dapat berfungsi sebagai antioksidan,”paparnya.

Untuk itu, Dyah mengharapkan masyarakat untuk menyukseskan gemar makan ikan, salah satunya ikan tuna dalam rangka menjaga Kesehatan dan gizi seimbang.

“Fungsinya juga mempertahankan elastisitas jaringan sehingga seseorang yang mengkonsumsi ikan dalam takaran yang cukup akan tampak awet muda,”pungkasnya.