SEMARANG, Banggasemarang.id – Tim Dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan pelatihan praktikum sains untuk anak-anak migran Indonesia di Sanggar Sentul, Malaysia pada Kamis (6/7/2023).
Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari tri darma perguruan tinggi yaitu kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) luar negeri.
Sanggar Sentul merupakan tempat sekolah nonformal bagi anak-anak indonesia yang merupakan anak dari pekerja migran indonesia di Malaysia.
“Mereka tidak dapat sekolah formal karena terkendala dokumen yang tidak ada atau tidak lengkap”, ujar Novi Ratna Dewi, ketua tim pengabdian.
Kegiatan ini bertujuan mengenalkan dan melatih percobaan sains sederhana yang jarang mereka dapatkan dalam pembelajaran sehari-hari di Sanggar.
“Kami belajar IPA sambil bermain, mereka belajar dengan fasilitas seadanya dan masih banyak membutuhkan guru disini, tambah Novi.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Bapak Shoheh, pengelola Sanggar Sentul, dilanjutkan dengan permainan, percobaan sains, dan diakhiri dengan makan bersama.
“Kami melatihan 3 percobaan sederhana yaitu percobaan archimedes (dengan telur, air, dan garam), membuat bangunan dari sedotan, dan membuat lava lamp. Anak-anak sangat antusias,”ujar Prasetyo Listiaji, salah satu tim pengabdi.
Tim Pengabdian terdiri dosen FMIPA UNNES yaitu Novi Ratna Dewi, Suharto Linuwih, Sigit Priatmoko, Prasetyo Listiaji, Andin Vita Amalia, dan Stephani Diah Pamelasari.
Sanggar Sentul juga merupakan pendidikan non formal dibawah pengelolaan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
Shoheh selaku pengelola Sanggar menuturkan kegiatan di Sanggar sudah berjalan beberapa tahun, jumlah anak-anak disini sekitar 50 anak dengan berbagai rentang usia.
“Alhamdulillah, kegiatan di Sanggar di dukung oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, apalagi ini ada dosen UNNES yang jauh-jauh datang untuk mengajar, “ ujarnya.
SIKL juga membuka bagi mahasiswa Indonesia yang mau melakukan KKN di Malaysia yang nantinya akan ditempatkan di Sanggar se-semenanjung Malaysia untuk mengajar anak-anak dari pekerja migran Indonesia.