Budaya  

DPRD Jateng Dorong Seni Tari di Jateng Terus Lesatri dan Berkembang

Quatly Abdulkadir Alkatiri dalam keterangannya mengatakan tari adalah salah satu kebudayaan yang memiliki daya tarik tersendiri di lingkungan masyarakat.

SARASEHAN BUDAYA. Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Abdulkadir Alkatiri menjadi narasumber sarasehan budaya pada Januari 2023.

SEMARANG, Bangggasemarang.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah menggelar sarasehan budaya bertajuk makna dan nilai yang terkandung dalam tari pada Kamis (19/1/2023) di Kota Surakarta.

Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Abdulkadir Alkatiri dalam keterangannya mengatakan tari adalah salah satu kebudayaan yang memiliki daya tarik tersendiri di lingkungan masyarakat.

Di sisi lain, kata politikus PKS ini, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan budaya luar biasa.

“Salah satu kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah tari, tari merupakan salah satu cabang seni yang menggunakan gerak tubuh manusia sebagai alat ekspresi,”ujar dia.

Dalam beberapa tahapan perkembangan, Quatly menceritakan ada beberapa tahapan perkembangan tari

“Pada masa kerajaan Hindu, seni tari banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan India, bahkan berkembang pesat hingga menjadi bagian penting dalam pelaksanaan upacara keagamaan dan upacara adat,”ujar dia.

Sementara itu, di era kerajaan Islam, Quatly mengatakan seni tari digunakan untuk menyebarkan agama dengan mempertimbangkan sejumlah hal. “Jika ada yang tidak sesuai maka akan diubah,”tandasnya.

Setelah pasca kemerdekaan, Quatly mengatakan seni tari mengalami perkembangan yang jauh lebih baik dibandingkan zaman sebelumnya.

“Banyak jenis-jenis tari mulai kembali ditekuni, seperti tarian untuk upacara adat daerah, tarian sebagai upacara keagamaan di Bali, dan tarian hiburan untuk melepas lelah, tari yang dibuat sebagai tontonan juga mengalami kemajuan. Sebagai bukti, hal itu terlihat dari menjamurnya sanggar-sanggar tari di Indonesia,”jelas Quatly.

Di Jateng sendiri, ujar dia, ada sejumlah tari popular yang dikembangkan, dari tari gambyong sampai tari gandrung.

“Ada Tari Gambyong, Tari Beksan Wireng, Tari Gambir Anom, Tari Prawiroguno, Tari Srimpi, Tari Jathilan, Tari Bedaya dan Tarian Gandrung,”pungkasnya.