DPRD Jateng Minta Masyarakat Turut Awasi dan Sukseskan Pemilu Serentak 2024

Masyarakat juga bisa berpartisipasi dalam ikut mengawasi dan mengawal berbagai tahapan pemilihan umum agar berjalan lancar.

Quatly Abdulkadir Alkatiri menjadi keynote speaker dalam kegiatan peningkatan koordinasi dan komunikasi politik untuk masyarakat pada Ahad (25/6/2023) di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

TEMANGGUNG, Banggasemarang.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah Quatly Abdulkadir Alkatiri menjadi keynote speaker dalam kegiatan peningkatan koordinasi dan komunikasi politik untuk masyarakat pada Ahad (25/6/2023) di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

Dalam kegiatan yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Tengah itu, legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jateng ini mengharapkan masyarakat turut berperan serta dalam mengawasi pelaksanaan Pemilu serentak 14 Februari 2024 mendatang.

“Mengingat kita tahu bahwa tahun ini merupakan tahun politik pada tanggal 14 Februari 2024 ke depan akan ada pemilihan umum serentak ya Pilpres maupun pemilihan anggota dewan dan anggota DPD, oleh karena itu kita berharap masyarakat memiliki peran penting dalam menyambut Pemilu yang mulai dari partisipasi hingga pengamatan ,”jelasnya.

Selain itu, kata Quatly, masyarakat juga bisa berpartisipasi dalam ikut mengawasi dan mengawal berbagai tahapan pemilihan umum agar berjalan lancar.

“Sehingga menghasilkan para pemimpin para calon anggota dewan yang bisa dipercaya atau amanah ya termasuk juga memilih calon kepala negara pemilu yang demokratis,”tandas Quatly.

Lebih lanjut, Quatly menuturkan ada lima pilar yang perlu diperhatikan dalam bejalannya Pemilu serentak 2024 mendatang. Pertama, kata dia, adalah regulasi atau aturan yang jelas terkait dengan kelangsungan Pemilu ini.

“Kemudian yang berikutnya adalah peserta yang kompeten, artinya memenuhi syarat, kredibel akuntabel dan dia bisa apa menjadi apa representasi masyarakat,”imbuhnya.

Yang ketiga, ujar Quatly, adalah pemilih yang cerdas. Sebab, kata dia, para pemilih itu harapannya adalah tidak mudah terbeli suaranya.

“Masyarakat memilih sesuai dengan apa yang dia lihat, kiprah para anggota dewan maupun kiprah calon presiden itu penting sekali buat pemilu yang cerdas ya, jangan tergiur dengan uang Rp100 ribu atau Rp 200 ribu tapi menyesal lima tahun kedepan,”tukas dia.

Pilar berikutnya, kata Quatly, adalah penyelenggara yang berintegritas. Bagaimana, kata dia, Pemilu dilakukan dengan cara yang benar agar semuanya dilaksanakan secara professional.

“Tidak ada permainan-permainan terkait dengan suara yang dihasilkan dari TPS-TPS, kartu suara dihitung secara benar baik, sesuai dengan jumlah suara yang ada,”tandas pria yang juga anggota DPRD Jateng dari Dapil V Jateng ini.

Dan yang terakhir, kata Quatly, adalah birokrasi yang netral. Dimana, kata dia, kelima pilar tersebut saling mendukung satu dengan yang lainnya.

“Jika ada satu pilar yang terlupa atau tidak dilaksanakan, maka tidak mungkin mencapai pemilu yang demokratis, sehingga kelimanya harus saling menguatkan,”pungkasnya. (Adv-Anf)