Sebanyak 30 Titik di Kota Semarang Terdampak Banjir, Cuaca Buruk Diprediksi Sampai 3 Januari 2023

PANTAU Banjir. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memantau kondisi banjir di Kota Semarang pada sabtu (31/12/2022). (Foto: Dok, Pemprov Jateng)

SEMARANG, Banggasemarang.id – Hujan lebat disertai angin kencang bersamaan dengan tingginya gelombang pasang air laut sejak semalam menyebabkan sebagian Kota Semarang direndam banjir, pada Sabtu (31/12/2022).

Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang menyebutan pada pukul 12.50 WIB, dilaporkan sebanyak 30 titik lokasi tergenang banjir dengan ketinggian mulai dari 20-70 cm.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau agar masyarakat mewaspadai cuaca buruk, yang diprediksi berlangsung hingga awal 2023.

“Masyarakat kita minta untuk siaga, karena kondisi ini diperkirakan oleh BMKG sampai tanggal 3 Januari. Sehingga kita setiap hari harus siaga penuh. BPBD beserta relawan saya minta untuk menyiapkan kondisi-kondisi kedaruratan, termasuk logistik, peralatan rescue, termasuk titik-titik yang diperlukan evakuasi,”kata Ganjar di sela mengecek banjir di sejumlah titik.

Titik banjir paling parah di Semarang dengan ketinggian 60-70 cm yakni Perumahan Mangkang Gunung Jati RW 02 Wonosari, Ngaliyan. Lalu Puri Anjasmoro, bawah Tol Kaligawe, sebelah Sam Poo Kong, dan Randugarut. Kemudian dengan ketinggian 50 cm atau kisaran lutut orang dewasa yakni, Tawangasari, sekitar Museum Bubakan, pom bensin Randugarut, Tlogosari, dan terowongan USM.

Sementara itu banjir dengan ketinggian 20-40 cm merendam kawasan Krajan Mangkang Wetan, Jalan Kakap, depan RSI Sultan Agung, Jolotundo, Jalan MT Haryono, Jalan Pedurungan Kidul.

Lalu Pusponjolo, sekitar Mall Paragon, Jalan Pedurungan Tengah, Terminal Penggaron, Sidorejo Gayamsari, sekitar Virgin Majapahit. Dia juga mendapatkan laporan adanya talud sungai yang jebol. 

Selain itu longsor juga terjadi di 19 titik lokasi di Semarang. Kemudian belasan rumah dilaporkan roboh setelah dihantam gelombang besar air laut.

Sejumlah upaya telah dilakukan Pemkot Semarang.  Di antaranya mendirikan dapur umum di Balaikota Semarang, berkoordinasi dengan instansi terkait, penutupan 9 titik tanggul jebol di Kawasan Pantai Marina dan evakuasi warga terdampak.

BPBD Kota Semarang juga mengupayakan tanggul sementara dan mengevakuasi warga di sejumlah titik lainnya. Kemudian penyedotan titik banjir yang disebabkan karena aliran air atau gorong-gorong tidak lancar.