DPRD Kota Semarang Apresiasi Peluncuran Dapur Sehat Atasi Stunting

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Muhammad Afif mendukung penuh peluncuran Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) pada Selasa (7/6/2022) di Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. (Foto: Dok. Bangga Semarang)

SEMARANG, Banggasemarang.id – Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Muhammad Afif mendukung penuh peluncuran Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) pada Selasa (7/6/2022) di Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

“Kami selaku Wakil Ketua DPRD Kota Semarang mendukung kegiatan ini karena sangat penting, mengingat data stunting di Kota Semarang cukup banyak dan mengalami kenaikan signifikan,”kata Muhammad Afif.

Bentuk dukungan itu, kata pria yang akrab disapa Afif ini, adalah dengan melakukan fungsi anggaran dengan back-up anggaran Pemerintah.

“Karena kesehatan itu merupakan hak asasi manusia, salah satu indikator kesejahteraan masyarakat sesuai dengan cita-cita bangsa, sebagaimana disebutkan dalam Pancasila dan UUD 1945, nah atas dasar inilah bahwa uurusan kesehatan merupakan urusan wajib setelah Pendidikan,”jelas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Sehingga, kata Afif, Wali Kota Semarang bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meluncurkan DASHAT ini sebagai bentuk tanggung jawab akan hal tersebut.

“Wali Kota bersama tim atau bersama OPD sebagai tanggung jawab pentingnya kesehatan yang tentu saja (DASHAT) ini harus dilakukan sebagai, dan DPRD mendukung launching DASHAT ini agar masyarakat sadar, terutama yang meyangkut persoalan stunting bisa segera turun di Kota Semarang,”pungkasnya.

Sementara, Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang M Sifin Almufti juga memiliki sejumlah harapan terkait penangangan stunting di Kota Semarang yang saat ini menyentuh angka sekitar 1800.

“Kami mewakili dari komisi D DPRD Kota Semarang sebagai mitra kerja Dinas Kesehatan (Dinkes) di lapangan, harapan kita dalam launcing Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) ini bagaimana masyarakat itu diberikan alternatif makanan sehat,”kata pria yang akrab disapa Sifin ini.

Lebih lanjut, Sifin mengungkapkan masyarakat bisa diberikan banya pilihan. Karena, kata dia, saat ini banyak sekali yang dimanfaatkan untuk makanan tambahan untuk anak dengan stunting.

“Harapannya ini bisa menginspirasi yang lainnya agar bisa menemukan makanan alternatif, masih banyak selain makanan dan obat kimia yang bisa diberikan kepada anak-anak kita,”tandasnya.

Terkait dengan persoalan stunting mencapai angka 1800, Sifin menyebut penanganan stunting belum semua terlaporkan.

“Terkait dengan penanagnan stunting, belum semuan terlaporkan ada penurunan yang sudah masuk, yang belum terlaporkan ini menjadi tanggung jawab bersama, agar ada kesadaran, berapa banyak yang butuh kita tanagani dan bagaiman kita berperan dalam menangani stunting ini,”pungkasnya.