Pakar Sejarah Kota Semarang: Peran Pemuda dalam Pembangunan Sudah Dicontohkan Sejak Zaman Kerajaan, dari Adipati Unus Hingga Ratu Kalinyamat

Pakar sejarah Kota Semarang Muhammad Sokheh saat menjadi narasumber dalam kegiatan dialog Kebangsaan oleh Gema Keadilan Jateng, Sabtu (19/3/2022). (Foto: Nurdi Nugroho/Bangga Semarang)

SEMARANG, Banggasemarang.id – Pakar sejarah Kota Semarang Muhammad Sokheh mendorong para pemuda di Kota Semarang untuk memiliki semangat perubahan dalam upaya membangun bangsa.

Hal itu disampaikan oleh pria yang akrab disapa Sokheh ini saat menjadi narasumber dalam “Dialog Kebangsaan” Ormas Gema Keadilan Jateng pada Sabtu (19/3/2022) di gedung DPRD Jawa Tengah, Kota Semarang.

Pria yang merupakan Dosen Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengatakan dalam sejarah pembangunan bangsa, peran pemuda adalah hal yang sangat penting.

“Pemuda memiliki semangat perubahan dan sensitif dengan kondisi di masyarakat. Pemuda akan lebih sigap mengidentifikasi ketidakberesan yang sedang terjadi di masyarakat,”kata Sokheh, Sabtu siang.

Lebih lanjut, Sokheh mengulas sejarah peran pemuda Jateng sejak masa kerajaan. Salah satunya adalah sosok Adipati Unus yang dijuluki Pangeran Sabrang Lor.

“Pangeran Sabrang Lor dikenal karena keberaniannya menyerang Portugis di Malaka, degitu juga dengan kehadiran Ratu Kalinyamat, seorang wanita yang memimpin Jepara, dan terkenal dengan ketegasannya,”jelasnya.

Selain itu, Sokheh juga mencontohkan pada masa perjuangan kemerdekaan, para pemuda di Jawa Tengah juga mengobarkan semangat perlawanan terhadap penjajah.

“Contoh yang paling terkenal adalah pertempuran lima hari di Semarang, dan pertempuran di Ambarawa  atau dikenal palagan Ambarawa,”jelasnya.

Sehingga, Sokheh mengungkapkan pada masa sekarang, peran pemuda juga sangat penting. Dalam hal ini, kata dia, kesadaran pemuda pada peranannya di masyarakat dibuktikan dengan aksi di masyarakat.

“Misalnya mengadvokasi masyarakat yang mendapat ketidakadilan, menciptakan prestasi yang membanggakan, dan dalam era milenial, kontribusi pemuda sangat dinantikan,”tukasnya.

Sokheh kemudian membeberkan kunci para pemuda memberikan kontribusi sejarahnya dalam pembangunan.

“Kunci untuk memberikan kontribusi, sadar sejarah (bagaimana para pendahulu kita memiliki semangat juang, sadar kawasan (kita menjadi warga dunia internasional dengan berbagai tantangan), sadar potensi (menyadari kekuatan dan kelemahan sehingga bisa mengukur diri),”paparnya.

Sokheh juga berharap Gema Keadilan bisa menjadi wadah untuk proses pembentukan para pemuda yang memiliki kontribusi hebat bagi negeri ini.

“Diawali dari pemikiran dan niat tulus, yang harus muncul dari sekarang. Dilanjutkan dengan kesabaran dan pengorbanan,”pungkasnya.

Rakerwil Gema Keadilan ini diikuti oleh pengurus Gema Keadilan dari seluruh Kabupaten dan Kota di Jateng. Rakerwil ini dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Pembina Gema Keadilan Jateng Dr Muh Haris, Ketua Gema Keadilan Jateng Agung Budi Margono dan anggota DPD RI Casytha Ariwi.