Berita  

Antisipasi Pohon Tumbang, Disperkim Kota Semarang Sinergi Dengan Pengampu Wilayah dan Warga

Foto : Tribun Jateng

Sejak mulai musim penghujan tiba, sudah banyak diketahui bahwa potensi terjadinya pohon tumbang semakin meningkat. Dari situasi tersebut, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) bersinergi dengan pengampu wilayah setingkat kecamatan atasi potensi pohon rawan tumbang.

Kegiatan berupa pemantauan dan perapian pohon rawan tumbang gencar dilakukan, termasuk melakukan pemotongan sejumlah ranting pohon yang terlampau lebat.
Sinergi tersebut dicanangkan guna memaksimalkan program pengendalian dan pengawasan pohon yang rawan sebagai antisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
Bukan hanya itu, Disperkim juga mengkoordinasikan hal tersebut dengan BPBD Kota Semarang, Sarda, Satpol PP, Damkar Kota Semarang, Bakom, Polrestabes hingga Ubaloka (Tim Sar Pramuka). Dengan demikian diharapkan bahwa penanganan terkait pohon tumbang tidak harus menjadi wewenang Disperkim.

Murni Ediati, selaku Kabid Pertamanan dan Pemakaman di Disperkim Kota Semarang menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengawasi dan mengevaluasi sebagian besar pohon rawan tumbang. Agenda tersebut dilakukan oleh jajarannya secara rutin di sepanjang jalan di wilayah Kota Semarang.

Hal tersebut merujuk pada aturan tentang Pengelolaan Pohon pada Ruang Terbuka Hijau Publik, Perda No.8 Tahun 2016. Dijelaskan bahwa setiap orang berkewajiban terlibat secara aktif dalam kegiatan pengelolaan pohon pada jalur hijau dan jalur taman. Yaitu meliputi pemanfaatn ekologis, sosiologis, estetis dan ekonomis.
“Kami secara rutin sudah melakukan pemotongan pohon rawan tumbang maupun yang telah tumbang di musim penghujan ini. Sedangkan untuk titik pohon tumabng ternyata jumlahnya cukup banyak. Tidak jarang pula kejadiannya berlangsung malam hari” jelas Murni.

“Untuk itu kita bagi tugas dengan beberapa teman lintas instansi, karena akan kesulitan jika diatasi sendiri, mengingat adanya keterbatasan personil kami. Meski begitu, Insyaa Allah tim yang ada selalu siap siapa 24 jam untuk respon” imbuhnya.

Di lain sisi meski dinas terkait telah rutin melakukan pemantauan dan perapian, masih ada kemungkinan pohon di luar pantauan ada yang tumbang. Hal itu bisa disebabkan kondisi fisik pohon dan juga cuaca yang begitu ekstrim yang menyebabkan badai, hujan lebat disertai angin kencang atau tersambar petir.
Sementara itu, Nurul Hidayati selaku Camat Semarang Timur siap mendukung dan menyadari bahwa sudah seharusnya pengampu wilayah ikut serta dalam permasalahan ini, tanpa harus mengandalkan OPD.

“Jadi, pemangku wilayah itu memang harus bisa bergerak cepat dalam menangani masalah yanga ada. Seperti pohon tumbang, jika memungkinkan diatasi wilayah kenapa harus menunggu OPD, yang tentunya akan butuh waktu jika dibanding ditangani langsung sendiri” ungkap Nurul.
Sejalan dengan harapan bersama bahwa memang saat ini yang dibutuhkan adalah kerjasama dan sinergi. Bukan saatnya lagi saling tuding siapa yang paling bertanggungjawab semisal ada pohon tumbang. Pemangku wilayah setempat dan warga sekitar diajak untuk terlibat aktif demi kepentingan dan keselamatan bersama, yaitu mengurangi seminin mungkin potensi pohon tumbang.