Wisata  

Mengintip Keanggunan Gereja Katolik St Joseph Gedangan Semarang, Gereja Tertua di Jawa Tengah

SEMARANG, Banggasemarang.id – Semarang, Jawa Tengah, menjadi saksi bisu atas jejak bersejarah Gereja Katolik St Joseph Gedangan. Sebagai salah satu peninggalan bersejarah, gereja ini bukan hanya sebuah tempat ibadah bagi umat Katolik, melainkan juga sebuah petualangan waktu yang membawa kita jauh ke masa lalu.

Terletak di Jalan Ronggowarsito Nomor 11, Rejomulyo, Semarang Timur, Kota Semarang, gereja ini menjadi saksi bisu kehidupan masyarakat sejak tahun 1875. Meskipun telah diakui sebagai cagar budaya, keindahan dan ketenangan Gereja St Joseph masih terasa dalam setiap misa yang digelar di sana.

Mari kita simak lebih dekat bagaimana Gereja Katolik St Joseph Gedangan mampu menjadi tonggak sejarah dan tempat ibadah yang penuh kehangatan!

Sejarah yang Mencerahkan: Gereja Katolik St Joseph Gedangan

Mengutip informasi resmi dari Pemerintah Kota Semarang dan Keuskupan Agung Semarang, Gereja Katolik St Joseph Gedangan bermula dari pembangunan pada tahun 1875. Walaupun fisik gereja baru mulai berdiri pada tahun tersebut, tanda pertama kehadiran umat Katolik di Semarang sudah muncul sejak 9 Maret 1809 melalui sebuah upacara pembaptisan.

Pembaptisan tersebut menjadi tonggak awal perkembangan umat Katolik di wilayah Semarang. Dari tahun ke tahun, kegiatan baptisan terus meningkat, mencerminkan pertumbuhan dan keberlanjutan komunitas Katolik di Semarang dan sekitarnya.

Pada tahun 1824, Pastor Prinsen membeli sebuah rumah besar yang kemudian diubah menjadi gereja. Rumah besar inilah yang menjadi dasar pembangunan fisik Gereja Katolik St Joseph. Meskipun resmi dibangun pada 1 Oktober 1870 di atas tanah pemerintah, perjalanan pembangunan tidak berjalan mulus.

Tidak terelakkan, pada tahun 1873, gereja yang sudah berdiri roboh. Namun, semangat dan tekad komunitas Katolik Semarang tidak tergoyahkan. Mereka bersatu kembali membangun gereja di tempat yang sama.

Pada 12 Desember 1875, gereja yang selesai dibangun diresmikan dan diberkati oleh Pastor J. Lijnen. Inilah awal dari cerita indah Gereja St Joseph yang terus berkembang.

Perjalanan panjang gereja ini tidak hanya tentang bangunan fisik. Kedatangan Pastor Jesuit pada tahun 1876 dan Pastor Simon Beekman SJ pada 1925 membawa tidak hanya pelayanan pastoral yang lebih intensif, tetapi juga hubungan erat dengan masyarakat Tionghoa di sekitar Gedangan.

Kini, Gereja Katolik St Joseph Gedangan tidak hanya menjadi tempat ibadah, melainkan juga sebuah warisan berharga yang mengingatkan kita pada perjalanan panjang keberlanjutan dan kehangatan dalam beragama.