Semarang, Banggasemarang.id – Ibu-ibu Komunitas Harapan Kita di Muktiharjo Kidul, Pedurungan, Semarang melakukan kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan sampah dengan metode Ecobrick Sabtu (4/3/2023).
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Universitas PGRI Semarang yang bekerja sama dengan LRC-KJHAM (Legal Resource Center-untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia) sebagai upaya untuk membantu mengurangi jumlah sampah yang ada di lingkungan sekitar, terutama di daerah yang sering terdampak banjir.
Kegiatan Ecobrick dihadiri oleh beberapa ibu-ibu komunitas yang juga sering terdampak banjir dan memiliki masalah sampah di lingkungannya.
Dalam kegiatan tersebut, sampah-sampah plastik yang dihasilkan oleh Ibu-ibu komunitas dikumpulkan dan dipadatkan ke dalam botol plastik. Setelah itu, botol-botol tersebut disusun menjadi berbagai produk yang berguna dan memiliki nilai jual.
Salah satu Ibu-ibu komunitas, Bungatini (40), merasa senang dengan adanya kegiatan Ecobrick tersebut.
“Kami merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini. Sampah di lingkugan sekitar cukup banyak dan kami juga sering terdampak banjir. Saya sangat senang bisa belajar tentang pengelolaan sampah dengan metode Ecobrick. Selama ini saya hanya membuang sampah plastik ke tempat pembuangan sampah, tapi sekarang saya bisa memanfaatkannya untuk membuat barang yang berguna dan bernilai jual,” ujarnya.
Achmad Buchori, selaku dosen pendamping kegiatan tersebut mengaku sangat terkesan dengan kegiatan itu.
“Saya sangat terkesan dengan kegiatan ini. Selain memberikan manfaat bagi masyarakat, kegiatan ini juga dapat menghasilkan produk yang dapat dipakai dan memiliki nilai jual bagi ibu-ibu komunitas Harapan Kita. Semoga kegiatan ini dapat terus dilakukan di lingkungan sekitar,”jelas dia.
Menurut Nur Rohman, perwakilan dari mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 UPGRIS, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi yang dapat diberikan oleh mahasiswa kepada masyarakat.
“Kami ingin mengajarkan masyarakat tentang pentingnya memilah dan memanfaatkan sampah. Dengan Ecobrick, sampah plastik dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan menginspirasi mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Lenny, perwakilan dari LRC-KJHAM mengungkapkan bahwa kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan meminimalisir penggunaan bahan-bahan yang dapat merusak lingkungan.
“Kita harus mulai bertindak sekarang untuk menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik,” tuturnya.
Ibu-ibu komunitas Harapan Kita sangat senang dan bersyukur atas bantuan dari mahasiswa PPG UPGRIS dan LRC-KJHAM.
Kegiatan pengolahan sampah dengan menggunakan metode Ecobrick ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai jual serta dapat menciptakan peluang bisnis yang berkelanjutan. (DP/AF)