Dewan Minta Bank Jateng Optimalkan Penempatan Dana PEN untuk Gerakkan Ekonomi

Agung Budi Margono, Anggota Komisi C DPRD Jateng

Semarang, PKS Jateng Online – Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah Agung Budi Margono medorong Bank Jateng untuk mengoptimalkan penempatan dana Penyelamatan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menggerakkan ekonomi di Jawa Tengah yang terdampak Covid-19.

Dana tersebut harus dapat digunakan oleh Bank Jateng untuk membantu ekonomi Jawa Tengah yang saat ini mengalami pelemahan. Sebab berdasarkan Data Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, tercatat pertumbuhan ekonomi Jawa tengah Triwulan II Tahun 2020 mengalami pelambatan dibanding Triwulan sebelumnya, yaitu diperkirakan berada dikisaran 0,1%-1,1% (yoy).

“Kami berharap adanya penempatan dana yang mampu memberikan stimulus ekonomi penunjang pertumbuhan”. Ujar dewan asal Dapil 1 jateng tersebut.

Menurutnya dana sebesar 2 triliyun rupiah yang telah diberikan juga harus dapat menggerakkan serktor riil, seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sangat terdampak akibat Covid-19. Hal ini sebagaimana mandat pemerintah, yaitu mengoptimalkan penempatan dana Penyelamatan Ekonomi Nasional (PEN) ditujukan untuk mendorong ekonomi daerah dalam rangka pemulihan ekonomi di daerah.

“Dana ini juga diharapkan disalurkan dalam bentuk kredit ke sektor-sektor produktif dengan leverage hingga dua kali lipat dan dengan suku bunga yang lebih rendah. Selain itu, skema penyaluran diharapkan dipermudah bagi pelaku UMKM serta dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM baru di Jawa Tengah”. Jelasnya.

Agung mencatat, meski kinerja keuangan Bank Jateng sampai dengan 31 Mei 2020 secara umum menunjukkan perkembangan yang baik, namun tingkat perbandingan realisasi kredit yang dikucurkan, khususnya pada pembiayaan syariah menurun dibanding periode sebelumnya yaitu sebesar 2,88 % (yoy).

“Selain itu, tingkat rata-rata peyeluran kredit produktif baru berkisar diangka 20%, sehingga bank Jateng harus melakukan upaya ekstra untuk meningkatkan penyaluran kredit dengan tetap hati-hati terhadap potensi adanya salah sasaran.” Pungkasnya