Untuk mendorong geliat sektor wisata tahun 2021, Pemerintah Kota Semarang terus mengupayakan rencana inovasi pembangunan di sejumlah lokasi wisata. Setelah sebelumnya berencana mendatangkan Bus Amfibi, tahun 2021 rencanya Pemkot Semarang juga akan membangun Jembatan Kaca di lokasi wisata Hutan Tinjomoyo.
Program tersebut merupakan upaya peningkatan ekonomi Kota Semarang melalui sektor wisata. Jembatan Kaca Tinjomoyo tersebut rencananya akan membentang di Sungai Kaligarang, dibangun dengan panjang 64 meter, dengan tinggai 15 meter dan lebar 2,5 meter.
Awalnya pembangunan jembatan kaca akan direalisasikan pada tahun 2020, namun karena adanya pandemi covid-19, proyek pembangunan jembatan tersebut ditunda. Hal tersebut sebagai efek dari kebijakan refocusing anggaran untuk penanganan covid-19.
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengungkapkan, pembangunan jembatan kaca tersebut termasuk program prioritasnya di tahun 2021 yang sebelumnya sempat tertunda, Rabu (16/12/2020).
“Kami memutuskan untuk kembali mengupayakan berjalannya proyek jembatan kaca tersebut di tahun 2021, sebagai bagian dari proyek strategis yang sebelumnya sempat tertunda” terang Hendi.
Sejak tahun 2016 Pemkot Semarang banyak melakukan strategi di bidang pariwisata. Fokus tersebut diambil guna menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu tumpuan perekonomian Kota Semarang. Termasuk adanya jemabatan kaca nantinya juga akan membuat tumbuhnya kegiatan perdagangan dan jasa.
“Adanya objek wisata jembatan kaca di Kota Semarang, diharapkan mampu memperkuat daya tarik serta kembali menggairahkan perputaran ekonomi” imbuh Hendi.
Bukan cuma itu, Hendi menambahkan bahwa jembatan kaca tersebut renacanya akan diberi efek kaca pecah, sehingga semakin membuat tertarik para wisatawan untuk datang.
Sementara, Sih Rianung selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang menerangkan, jembatan kaca ini nantinya akan dibangun melintasi Sungai Kaligarang yang mengambil lokasi berdekatan dengan Hutan Wisata Tinjomoyo. Untuk proyek pembangunan sendiri telah disiapkan anggaran sekitar Rp 12 miliar.
“Untuk Dinas PU sendiri sudah mempersiapkan kelengkapan berkas lelangnya dengan harapan awal tahun 2021 sudah bisa mulai dikerjakan” jelas Rianung.
“Jembatan memang tidak setinggai yang di luar negeri tapi kami upayakan agar tidak kalah menarik. DPU telah mempersiapkan kelengkapan berkas lelangnya dengan harapan awal 2021 bisa segera ditayangkan” imbuhnya.