Hukum  

Semarang Darurat Gengster, Ini Solusi dari Dewan

Dini Inayati menyampaikan perlunya strategi pencegahan yang efektif, termasuk program pendidikan karakter dan rehabilitasi.

Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang dan Pemerintah Kota Semarang di Mapolda Jateng, Jumat (20/9/2024).

SEMARANG, Banggasemarang.id – Anggota DPRD Kota Semarang Dini Inayati menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang dan Pemerintah Kota Semarang di Mapolda Jateng, Jumat (20/9/2024).

FGD kali ini mengambil tema lonjakan kenakalan remaja di Kota Semarang akhir-akhir ini yang berfokus pada deteksi dini dan pencegahan.

FGD membahas peningkatan insiden kekerasan yang mengkhawatirkan, termasuk penyerangan terhadap mahasiswa Udinus baru-baru ini di Jalan Kelud Raya. Para peserta menekankan pentingnya pendekatan multi-cabang untuk mencegah peningkatan kekerasan remaja lebih lanjut.

Selain Dini Inayati, hadir dalam kegiatan itu adalah Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. Irwan Anwar, S.I.K., S.H., M.Hum., Walikota Semarang Dr. Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos., dan beberapa pakar pendidikan dan hukum.

Dalam paparannya, Dini Inayati menyampaikan perlunya strategi pencegahan yang efektif, termasuk program pendidikan karakter dan rehabilitasi.

Salah satu hal yang penting untuk menjadi perhatian, kata Dini, adalah bahwa keluarga menjadi kunci agar tidak terjadi banyak kasus kenakalan remaja.

“Keluarga punya ketangguhan atau ketahanan atau Resilience untuk memastikan anak tidak keluar saat malam hari. Anak anak harus dibentuk pendidikan karakternya. Terutama leadershipnya, terutama tanggung jawab. Tanggungjawab terhadap yang dialakukan konsekuensinya apa,”papar Dini.

Selanjutnya yang kedua, kata Dini, adalah sekolah. Menurut legislator PKS ini, sekolah punya peran penting dalam hal menguatkan kapasitas tenaga pendidik agar dapat mengaplikasikan kurikulum pendidikan, khususnya mengimplementasikan karakter kepemimpinan dalam setiap kurikukum pendidikan nasional.

“Ketiga adalah lingkungan mempunyai peran penting dalam mengendalikan tingkat kenakalan remaja. Menciptakan suasana lingkungan yg aman nyaman agar anak anak betah dan menyalurkan aktivitas positif dilingkungan. Aktifnnya karang taruna, kelompok belajar, diskusi dan kegiatan positif lainnya,”ujar dia.

Selain itu, Dini menuturkan masyarakat juga memiliki peran penting dengan segera bertindak jika ada hal yang dinilai tidak wajar dengan aksi remaja, dari pencegahan, mengingatka, penindakan serta pembinaan.

Selain itu, Dini juga menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat, termasuk ketersediaan dan pemanfaatan aplikasi “Libas” secara lebih luas.

“Kami mengapresiasi langkah polisi dalam hal ini polrestabes kota semarang dalam hal pencegahan dan penanganan terhadap tindakan kriminalitas, sehingga mendapatkan penghargaan nasional dalam pelayanan publik terbaik. Terlebih adanya aplikasi Libas buatan Polrestabes dalam mencegah tindakan kriminal di masyarakat,”pungkasnya.

Sementara, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Irwan Anwar mengakui keseriusan situasi ini, dan menyoroti peningkatan signifikan dalam kekerasan melibatkan anak-anak terkait gengster dengan 31 bentrokan yang terdokumentasi di kota tersebut.

Ia mengungkapkan, pada minggu ini saja terdapat 5 insiden yang melibatkan 49 anak, dengan 23 anak ditahan. Polrestabes Semarang juga menggencarkan upaya pemberantasan penjualan minuman beralkohol untuk menghidari terkonsumsi kepada anak di bawah umur.