Manfaat Kelor ‘Pohon Ajaib’, Bisa Cegah Depresi dan Maag

Menormalkan neurotransmitter dopamin, serotonin dan noradrenalin di otak yang mampu meningkatkan suasana hati jadi lebih bahagia dan mencegah depresi.

SEMARANG, Banggasemarang.id – Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) adalah tumbuhan yang memiliki ketinggian batang 7-11 meter. Mempunyai daun berwarna hijau yang berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai.

WHO menyebutnya sebagai Pohon Ajaib karena telah berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun lebih di beberapa negara termiskin di dunia.

Daun kelor telah menyelamatkan penduduk negara-negara miskin di Afrika dari kelaparan dan kekurangan gizi.

Kemudian seluruh bagian dari tumbuhan ini bisa dikonsumsi seperti polong, daun, biji-bijian, akar, umbi-umbian, hingga bunganya sebagai pangan, kesehatan, kecantikan hingga lingkungan, menurut jurnal berjudul Kelor, Super Nutrisi yang ditulis oleh A Dudi Krisnadi tahun 2015.

National Institute of Health (NIH) menjelaskan kelor mengandung lebih dari 40 anti oksidan dan 539 senyawa, telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Di India terdapat tradisi ayurveda yang menerangkan 300 penyakit dapat diobati oleh daun kelor.

“Satu cangkir daun kelor mengandung vitamin C, A, E lebih tinggi dari buah jeruk,” kata dr. Ema Surya Pertiwi melalui akun youtube @dr.Emasuperr pada 9 Februari 2023.

Tanaman yang mampu tumbuh baik di Indonesia ini mengandung tinggi kalsium hingga 2000 mg dan protein yang lebih banyak dari telur dan susu.

Mengonsumsi daun kelor dengan tepat diklaim mampu menyembuhkan berbagai penyakit, di antaranya:

Membantu menaikan berat badan bagi pengidap gizi buruk. Mengandung zat besi yang baik untuk penderita anemia. Mampu menghambat penyerapan gula dan meningkatkan insulin yang bagus untuk penyandang diabetes.

Melindungi ginjal dan hati karena memiliki kandungan antioksidan dan quercetin. Mampu mencegah demensia dan alzheimer karena sifat antioksidan yang dapat mengembalikan memori spasial dan fungsi kolinergik.

Tinggi vitamin B, termasuk niazine B, A dan kalsium dapat menghambat penyerapan garam pada aliran darah dan menstabilkan tekanan darah tinggi.

Menghambat pertumbuhan kanker leukemia, limfoblastik, kanker payudara, dan pankreas. Mengandung beta sitosterol yang mampu memperlambat penyerapan kolesterol sehingga baik untuk pengidap kolesterol.

Menormalkan neurotransmitter dopamin, serotonin dan noradrenalin di otak yang mampu meningkatkan suasana hati jadi lebih bahagia dan mencegah depresi. Dapat menurunkan keasaman lambung pada penderita maag.

Sebuah penelitian di Purdue University menunjukkan anak-anak yang kekurangan omega 3 secara signifikan cenderung menjadi hiperaktif, mengalami gangguan belajar dan menunjukkan masalah pada perilaku.

Defisiensi omega 3 menurut dr Joseph Mercola juga dihubungkan dengan berbagai kondisi seperti depresi.

Dalam kondisi demikian mengkonsumsi kelor secara tidak berlebihan atau cukup diklaim akan membantu karena daun kelor kering mengandung 10 kali lebih banyak omega 3 dari pada ikan salmon.

Hasil riset Devaraj juga menunjukkan pemberian 500 mg per kg bobot tubuh tikus ekstrak aseton daun moringa selama 10 hari menurunkan indeks tukak lambung hingga 79%.

Peneliti menduga flavonoid seperti rutin dan quercetin serta steroid (beta sitosterol dan beta karoten) dalam ekstrak daun moringa berefek anti tukak lambung.

Beberapa kandungan dari tumbuhan ini sangat baik untuk menjaga sistem pencernaan tetap sehat. Daun kelor mengandung antioksidan seperti polifenol, flavonoid, dan asam askorbat.

Semua zat antioksidan tersebut mencegah kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam sel termasuk penyebab asam lambung, selain itu, tumbuhan ini dapat menekan enzim inflamasi, sehingga bisa mengurangi resiko refluks asam.

Daun moringa juga berkhasiat mengatasi kista dan sebagai terapi HIV. Tidak hanya diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit, daun kelor juga dapat meningkatkan produksi ASI.

Sedangkan ekstrak biji kelor mengandung anti bakteri terutama pada air sehingga dimanfaatkan sebagai pembunuh bakteri pada sumber air di pedesaan, kota, ataupun di rumah.

Mengkonsumsi daun kelor jika tidak dengan kadar yang cukup, atau berlebihan maka akan menimbulkan diare.

Ibu hamil tidak disarankan mengkonsumsi kelor berlebihan karena bisa meningkatkan kontraksi hingga keguguran.

Daun kelor juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara masif saat promil karena mampu menggagalkan proses pembuahan karena memiliki efek aborsi. 

Demikian manfaat kelor yang disebut WHO sebagai pohon ajaib, menurut penelitian memiliki banyak manfaat diantaranya untuk mencegah depresi dan maag, asal dikonsumsi secara tidak berlebihan