SEMARANG, Banggasemarang.id – Ramadan telah tiba, dan di Kota Semarang, ada kegiatan yang tak pernah lekang dari tradisi berbuka puasa: menyantap kolang-kaling. Buah aren yang lezat ini, ketika disantap dalam bentuk kolak dengan tambahan pisang, nangka, atau waluh, selalu berhasil menyegarkan lidah setelah seharian menahan lapar.
Di Kelurahan Jatirejo Gunungpati, tepatnya, terdapat suatu tempat yang dikenal sebagai sentra pembuatan kolang-kaling tradisional. Di sana, masyarakatnya dikenal sebagai pengrajin kolang-kaling terbesar di Semarang. Mereka akrab dengan sebutan “kakola” atau kampung kolang-kaling.
Menurut Dwi Sayekti Kadaruni, Sekretaris Kelompok Darma Wisata Jatilanggeng, lebih dari 20 pengrajin kolang-kaling berada di Kelurahan Jatirejo. Mereka masih menggunakan metode tradisional dalam proses pembuatannya.
“Selama bulan Ramadan, hampir semua warga Jatirejo terlibat dalam mengolah kolang-kaling,” ujarnya. Mayoritas warga mengalihkan profesi mereka untuk sementara menjadi pengrajin kolang-kaling, menyusul peningkatan pesanan yang biasanya datang tidak hanya dari kota, tetapi juga dari luar kota.
Musilimin, salah satu pengrajin kolang-kaling dari Jatirejo, menjelaskan bahwa proses pembuatan kolang-kaling membutuhkan waktu yang cukup lama dan rumit. Buah aren harus dipisahkan dari batangnya terlebih dahulu, kemudian direbus selama kurang lebih satu jam. Setelah matang, buah aren dikupas secara hati-hati untuk menghindari getah yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
“Pemisahan biji aren harus dilakukan dengan hati-hati,” kata Musilimin. Setelah itu, biji aren ditumbuk secara manual hingga pipih, dan kemudian direndam selama beberapa minggu hingga menjadi kolang-kaling siap saji.
Jelang Ramadan, Musilimin mampu memproduksi hingga satu ton kolang-kaling dalam satu kali produksi. Hasilnya biasa dijual dalam partai besar di berbagai pasar, bukan hanya di Semarang. Harganya cukup terjangkau, sekitar 10 ribu rupiah per kilogram, dan sudah ada pengepulnya di pasar.
Tidak hanya terkenal sebagai sentra pembuatan kolang-kaling, Jatirejo juga dikenal sebagai desa wisata yang menawarkan berbagai atraksi, seperti river tubing dan homestay. Bagi wisatawan yang datang, mereka juga dapat menyaksikan langsung proses pembuatan kolang-kaling dan merasakan nikmatnya camilan khas Ramadan ini.