Bukan Cuma Lumpia, Ini 3 Kuliner Khas Semarang Yang Wajib Kamu Coba

Wingko Babat. (Foto: Istimewa)

Ketika seseorang mendengar kata Semarang rasanya sudah hampir pasti akan dikaitkan dengan salah satu makanan khasnya yaitu lumpia. Namun ternyata kota yang disebut juga Kota Atlas ini punya beberapa macam kuliner atau makanan khas lainnya yang wajib kamu coba. Apa aja makanan khas itu, berikut daftarnya :

Wingko Babat

Semua orang Semarang sudah hampir pasti akrab dengan makanan yang satu ini. Bahkan Wingko Babat bukan hanya dijual di pusat toko oleh-oleh saja, di kampong-kampung Semarang juga banyak dijual. Makanan ini konon bukan berasal dari Semarang, salah satu sumber literatur merujuk aslinya dari Jawa Timur, tepatnya di Lamongan.

Meski demikian Wingko Babat yang terbuat dari olahan kelapa muda dan gula dipadu dengan aneka rasa ini sudah menjadi jajanan khas Semarang. Pasalnya siapapun yang berkunjung ke Semarang maka akan mudah sekali menjumpai penjual Wingko Babat dari mulai di toko oleh-oleh sampai para penjual yang dipinggir jalan dengan kios sederhana. Saat ini Wingko Babat sudah diolah sedemikian rupa sehingga bukan hanya tersedia dalam bentuk rasa originalnya, namun juga aneka varian rasanya. Seperti rasa coklat, durian, nangka, atau yang lainnya.

Tahu Gimbal

Siapa yang tak kenal dengan makanan ini?. Di Semarang salah satu hasil makanan yang melibatkan komposisi tahu adalah Tahu Gimbal. Makanan yang satu ini juga akan sering ditemui di berbagai tempat resto maupun kaki lima. Sebenarnya makanan ini tak jauh beda dengan tahu campur, ketoprak atau lontong campur. Pasalnya isinya juga serumpun dengan jenis makanan tersebut. Yaitu tahu goreng setengah matang, lontong, tauge, telur, potongan kol mentah dan gimbal. Namun Semarang nampaknya punya nama tersendiri untuk makanan yang satu ini. Mungkin karena menggunakan gimbal yaitu udang yang digoreng dengan tepung dan dicampur dengan bumbu khas.

Mie Kopyok

Kuliner yang satu ini bagi orang Semarang sudah sedemikian akrab. Pasalnya para penjualnya sering keliling ke kampung atau gang-gang perumahan warga dengan menggunakan gerobak. Tentu selain juga tersedia di tempat makan seperti resto atau warung kaki lima. Makanan dengan bahan dasar mie dengan paduan lontong, irisan tahu kecil dan tauge kemudian direbus ini punya tambahan bumbu khas yaitu semacam air dengan campuran bawang putih. Rasa Mie Kopyok sendiri begitu memanjakan penikmatnya, antar gurih, pedas dan manis. Ada yang istimewa yaitu biasanya para penjual dengan gerobak atau pikulan dalam proses memasaknya masih ada yang menggunakan arang. Hasilnya tentu akan menambah cita rasa tersendiri khas cara tradisional.