Alih-alih mengadopsi aksara Latin yang saat itu tengah didorong oleh pemerintah kolonial Belanda, beliau memilih untuk menggunakan aksara Arab-Jawa (Pegon).
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah, Yudi Indras Wiendarto, menyampaikan keprihatinan atas kondisi penurunan kemiskinan di provinsi yang dinilai ‘stuck’ dan melambat.
Joko Purnomo, anggota Komisi D yang mewakili Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan harapannya agar Raperda ini dapat menjadi jawaban atas berbagai persoalan air di lapangan.
Langkah ini dilakukan untuk memperkuat tata kelola sektor pariwisata yang merupakan salah satu pilar utama penggerak ekonomi daerah.
Seminar yang menghadirkan narasumber dari berbagai negara ini menegaskan kontribusi luar biasa Kiai Sholeh Darat di ranah keilmuan dan pendidikan, yang diyakini menjadi fondasi penting perjuangan kemerdekaan.
Inisiasi Raperda ini merupakan respons atas potensi besar pariwisata Jawa Tengah yang mencatat angka kunjungan hingga 70 juta jiwa pada tahun 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kanwil BPN Jawa Tengah dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan capaian kinerja.
Peringatan ini sekaligus menjadi penegasan kontribusi nyata BPN dalam pembangunan pertanahan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
