Wisata  

Mercusuar Willem III Semarang, Saksi Bisu Perkembangan Pelabuhan Tanjung Emas

SEMARANG, Banggasemarang.id – Menara Mercusuar Willem III adalah sebuah bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu perkembangan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang. Bangunan ini memiliki akar sejarah yang dalam, dibangun pada masa penjajahan Belanda, dan tetap berdiri hingga saat ini.

Menara Mercusuar Willem III terletak di Jalan Selatan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, dan terletak di kawasan pelabuhan Tanjung Emas.

Pelabuhan Tanjung Emas memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak abad ke-16. Pada awalnya, kondisi kawasan tersebut kurang mendukung karena banyak endapan pasir dan lumpur yang membuat sungai yang menghubungkan kota dengan pelabuhan tidak dapat dilayari. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan pada tahun 1868 saling bekerjasama untuk melakukan pengerukan.

Pada tahun 1872, sebuah terusan pelabuhan baru bernama Nieuwe Havenkanaal atau Kali Baroe dibangun, yang sangat penting bagi para pelaut. Pada akhir abad ke-19, Pulau Jawa menjadi salah satu penghasil gula terbesar kedua di dunia, dan pemerintah kolonial Belanda ingin menjadikan Kota Semarang sebagai pelabuhan ekspor untuk hasil pertanian dan perdagangan.

Untuk mendukung peningkatan jumlah kapal yang berlabuh di pelabuhan tersebut, dibangunlah Menara Mercusuar Willem III. Menara mercusuar ini mulai dibangun pada tahun 1879 dan selesai pada tahun 1884. Nama “Willem III” diambil dari nama raja yang berkuasa pada masa itu.

Menara Mercusuar Willem III terbuat dari baja dan dicat putih, dan telah memberikan manfaat bagi para pelaut yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas selama berabad-abad. Menara ini memiliki tinggi 32 meter dengan 12 sisi, dan sebelumnya, cahaya lampu Willem III dapat terlihat hingga puncak Gunung Merbabu.

Saat ini, menara mercusuar ini masih beroperasi dengan kapasitas lampu 1.000 watt, dan dalam hal jarak pancaran, lampu Willem III dapat memberikan sinyal kepada pelaut hingga jarak 20 mil. Menara mercusuar ini tetap berdiri kokoh dan berfungsi hingga saat ini, menjadi salah satu penanda penting dalam sejarah Pelabuhan Tanjung Emas dan Kota Semarang.