SEMARANG, Banggasemarang.id – Sejumlah kuliner yang kemudian dikenal sebagai makanan khas Semarang hingga saat ini, beberapa diantaranya sebenarnya merupakan perpaduan dari kliner Tionghoa.
Beberapa diantaranya yang dapat disebut adalah lumpia dan sejumlah makanan berbasis tahu. Ya, Kota Semarang memang kaya akan ragam makanan khas berbahan dasar tahu, yaitu tahu goreng, tahu kecap, minuman wedang tahu, dan tahu pong.
Tahu pong, merupakan makanan khas Semarang yang cukup terkenal dan menjadi salah satu ikon kuliner Semarang. Aji ‘Chen’ Bromokusumo dalam buku Peranakan Tionghoa dalam Kuliner Nusantara (2013) menyatakan, tahu pong adalah salah satu contoh nyata penggabungan budaya kuliner Tionghoa yang sekarang menjadi salah satu hidangan khas kota Semarang.
Sejarah
Tidak ada informasi yang pasti sejak kapan tahu pong ada di kota Semarang. Hanya saja, penulis buku kuliner asli Semarang Aji ‘Chen’ Bromokusumo mengungkapkan, dari wawancara dengan beberapa sumber, diketahui bahwa tahu pong sudah ada di Semarang sejak tahun 1930-an.
Tahu pong sendiri adalah tahu yang kopong. Berasal dari bahasa Jawa, kopong artinya kosong atau tanpa isi. Sehingga disebut dengan tahu pong alias tahu kopong. Bisa juga berasal dari kata péng, yang dalam dialek Hokkian berbunyi “phong” yang berarti membengkak. Tahu pong memang memiliki struktur yang berbeda dengan tahu biasa. Bila digoreng, tahu pong bisa membengkak, bagian dalamnya berongga, kulitnya tipis dan kering.
Tahu pong dapat dengan mudah ditemukan di beberapa wilayah kota Semarang. Namun, tahu pong dengan hidangan istimewa dan terkenal sebagai hidangan khas kota Semarang, salah satunya dapat ditemukan di sebuah toko legendaris di Jalan Gajahmada 63B, kota Semarang. Toko sederhana ini mampu menyajikan hidangan tahu pong dengan berbagai variasi yang menggugah selera.
Tahu Pong Gajahmada dirintis oleh Sutikno dan istrinya Ngatini pada tahun 1950. Pada mulanya lokasi jualannya tidak di Jalan Gajahmada tapi di Jalan Wahid Hasyim. Kemudian pindah lokasi ke Jalan Depok. Lalu baru pada tahun 1972 pindah lagi ke Jalan Gajahmada 63B hingga sekarang. Usaha tahu pong diteruskan oleh anaknya, Marsiah selepas Sutikno dan Ngatini wafat. Dan saat ini warung Tahu Pong Gajahmada sudah dikelola oleh generasi ketiga, Sigit dan istrinya.
Tahu Pong Gajahmada disajikan dengan berbagai pilihan pelengkap, seperti tahu pong telur, tahu pong gimbal, tahu pong gimbal telur, dan komplit yang berisi tahu pong, emplek, gimbal, dan telur.
Emplek adalah tahu berwarna putih dan padat. Sedangkan tahu gimbal adalah gorengan udang dalam adonan tepung agak tipis lebar dan telur rebus yang digoreng.
Semua sajian ini disantap dengan kuah yang terbuat dari campuran kecap, petis, dan bawang serta dilengkapi dengan timun dan lobak segar. Rasanya Semarang banget!
Kekuatan rasa kuah tahu pong merupakan penentu kelezatan itu sendiri, karena semua isi dalam sajian tahu pong hanya di goreng tanpa bumbu. Kuahnya dapat menjadi cocolan atau bisa disiram ke piring saji tahu pong. Jika menyukai pedas, biasanya juga disediakan cabai yang sudah dihaluskan dalam wadah terpisah.