Nasi Gandul Pak Memet Semarang, Tidak Perlu Ke Pati Untuk Menikmati Nasi Gandul Otentik

SEMARANG, Banggasemarang.id – Jika Anda berkunjung ke Semarang, salah satu kuliner yang perlu dicoba adalah nasi gandul. Begitu menyantapnya, Anda akan merasakan sensasi perpaduan soto dan gule yang menyatu menjadi satu.

Nasi Gandul adalah hidangan khas Pati. Namun saat ini sudah bisa kita nikmati di beberapa daerah, khususnya di Kota Semarang. Salah satunya Warung Nasi Gandul Pak Memet di Jalan Dr. Cipto No.12 Semarang. Rasanya yang lezat menjadikan warung ini menjadi warung nasi gandul populer di Semarang.

Warung Nasi Gandul Pak Memet cukup melegenda dan banyak diminati oleh pecinta kuliner. Warung ini juga menyertakan banyak lauk pauk. Antara lain seperti jeroan, usus, iso, hati, paru-paru, tahu bacem, hingga gorengan.

Terdapat banyak versi tentang asal-usul nama nasi gandul tersebut.

Versi pertama mengatakan bahwa nama nasi gandul adalah nama pemberian dari pembeli. Dulu, di daerah Pati, penjual nasi gandul menjajakan nasinya dengan menggunakan pikulan yang berisi kuali (tempat kuah nasi gandul) di satu sisi, dan bakul nasi serta peralatan makan nasi gandul di sisi lain. Kemudian, pikulan tersebut digotong dan dijajakan sehingga pikulan tersebut naik-turun seirama dengan langkah penjualnya (kedua sisi bambu ini bergantungan bakul nasi dan kuali kuah secara menggantung (gandul). Oleh sebab itu, masyarakat kemudian menamainya nasi gandul.

Versi kedua, nama nasi gandul terinspirasi dari cara penyajian nasi gandul yang unik. Cara penyajiannya: piring yang telah dilapisi oleh daun pisang, kemudian diisi oleh nasi, baru setelah itu diberi kuah. Karena penyajian yang serupa itu, oleh para pembeli menyebut bahwa nasi dan kuah itu mengambang; menggantung (tidak menyentuh piring).

Versi Ketiga, dahulu penjual nasi gandul kepala nya botak dan dagangan nasi tersebut dipikul oleh 2 wanita botak. sehingga seperti gondal gandul. Oleh sebab itu, pembeli menyebutnya sebagai nasi gandul.

Pak Mamet sudah berjualan sejak 1990 dan tetap mempertahankan cita rasa khas masakan Pati. Bahan dan kecap yang digunakan semuanya didatangkan dari Pati.

Warungnya ini selalu ramai. Biasanya dibuka pada pukul 16.30 WIB dan berakhir pada pukul 21.00.