SEMARANG, Banggasemarang.id – Menjelajahi dunia kuliner Semarang rasanya tidak lengkap tanpa mencicipi hidangan khasnya, yaitu Mie Kopyok.
Jika ingin mencoba mie kopyok, salah satu yang legendaris adalah Mie Kopyok Pak Dhuwur. Meskipun warungnya sederhana, namun warung ini seringkali dipadati para pecinta kuliner, termasuk para pejabat.
Mie Kopyok Pak Dhuwur berlokasi di Jalan Tanjung, 18 A, Pandansari, Semarang Tengah, Semarang. Tepatnya di belakang gedung PLN, Jalan Pemuda. Selain itu, Mie Kopyok Pak Dhuwur juga memiliki cabang di Jalan Kyai Saleh, Banyumanik, dan di dekat Stadion Diponegoro. Bahkan, Mie Kopyok Pak Dhuwur ini juga membuka cabang di Jakarta Timur.
Asal Mula Nama Mie Kopyok Pak Dhuwur
Sebutan Pak Dhuwur berasal dari sebutan pelanggan untuk penjualnya. Hal ini karena Pak Dhuwur memiliki postur tubuh yang tinggi, atau “dhuwur” dalam bahasa Jawa. Untuk itulah kemudian warung ini dijuluki “Mie Kopyok Pak Dhuwur” oleh para pelanggan.
Dalam bahasa Jawa, “kopyok” berarti “aduk”, jadi Mie Kopyok adalah mie yang diaduk. Potongan lontong, mie, tauge, irisan tahu, dan bumbu air bawang putih akan dimasukkan ke dalam sepiring mie kopyok, yang kemudian ditutup dengan seledri dan bawang merah goreng.
Semakin terasa lezat apabila Mie Kopyok ini disajikan dengan karak atau gendar, yang merupakan kerupuk beras. Karak atau gendar diremas dan ditabur di atas mie kopyok.
Selain itu, sambal yang digunakan unik karena terbuat dari adonan cabai dan kacang tanah.
Mie Kopyok Pak Dhuwur bisa dibilang legendaris karena telah ada sejak tahun 1970-an. Pak Dhuwur memulai usaha menjual Mie Kopyok dengan menggunakan gerobaknya untuk mendapatkan pembeli. Setelah memiliki pelanggan Pak Dhuwur kemudian mendirikan warung tetap.
Cukup merogoh kantong Rp 10.000 sudah dapat merasakan sensasi rasa Mie Kopyok legendaris Pak Dhuwur.
Jika ingin berkunjung ke Mie Kopyok Pak Dhuwur, sulurh cabang akan mulai buka pada pukul 08.00-16.00 WIB. Kecuali di Cabang Jakarta Timur yang buka pada pukul 09.00-21.00 WIB.