Jateng  

Mudahkan Layanan, Pemprov Jateng Luncurkan Metode Pembayaran BRT dengan Cara ‘Cashless’

Fasilitas pembayaran one stop cashless payment ini, juga telah tergabung dengan Kereta Commuter Indonesia (KCI).

Fasilitas one stop cashless payment BRT Jateng yang diresmikan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, di area Stasiun Tawang, Semarang, Rabu (5/7/2023). (Foto: Dok Pemprov Jateng)

SEMARANG, Banggasemarang.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus memudahkan penumpang Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng. Salah satunya, fasilitas one stop cashless payment yang diresmikan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, di area Stasiun Tawang, Semarang, Rabu  (5/7/2023).

Menurut wagub, fasilitas tersebut semakin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Jateng.

“Kita saat ini meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Jateng, dengan memakai kartu cashless yang berbasis komputer. Sekarang kita sudah tergabung di Trans Jateng, mulai dari Semarang, Purbalingga, Solo, Grobogan, Kabupaten Semarang, saat ini sudah memakai cashless,”kata pria yang akrab disapa Gus Yasin ini, mengutip siaran pers Pemprov Jateng.

Menurut Gus Yasin, fasilitas pembayaran one stop cashless payment ini, juga telah tergabung dengan Kereta Commuter Indonesia (KCI). Dengan demikian, pengguna kartu selain bisa naik BRT, juga bisa melakukan perjalanan KCI, sehingga makin memudahkan masyarakat.

Dengan adanya digitalisasi ini, Gus Yasin berharap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah bisa lebih cepat. Oleh karena itu, dia berharap masyarakat atau penumpang BRT Trans Jateng, bisa memanfaatkan fasilitas tersebut. “Harapannya, pertumbuhan ekonomi bisa ke sana (lebih maju),” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro mengatakan, pada kegiatan grand launching one stop cashless payment, masyarakat bisa melakukan pembayaran ongkos BRT Trans Jateng dengan nontunai.

“Jadi di kita ini kan pembayarannya bisa juga melalui yang tapping, aplikasi Si Anteng, ada juga cash masih bisa diterima, karena seluruh komponen masyarakat di kita belum seluruhnya kita alihkan yang nontunai,” katanya.

Saat ini, terang Henggar, pembayaran nontunai penumpang BRT Trans Jateng sudah mencapai 30 persen hingga 40 persen. Oleh  karena itu, fasilitas pembayaran nontunai ini pun diresmikan. Setelah sebelumnya telah dilakukan uji coba sejak akhir 2021.

“Sebenarnya uji coba ini sudah kita lakukan sejak akhir Desember 2021. Waktu itu pakai Qris, ditambah dengan tapping, sekarang yang sudah kita komunikasikan lagi dengan KAI Commuter. KAI Commuter ini yang sudah beroperasi kan di Solo sama yang di Purworejo. Di dua rute inilah yang sudah bisa menggunakan KAI Comuter. Kalau yang lain masih pakai kartu tapping biasa,  yang e-money bisa semua,”terangnya.

Pihaknya akan terus menjalankan edukasi ke masyarakat, agar mereka mau menggunakan nontunai. Meski tak bisa dipungkiri, ada juga kalangan yang tetap menggunakan pembayaran tunai saat melakukan perjalanan menggunakan BRT Trans Jateng.

“Kadang-kadang ada yang orang tua, ia mau menggunakan tunai ya kita terima. Tapi kita tetap ke depan, semuanya nanti menuju nontunai,”pungkasnya.