Selamat, Kota Semarang Jadi Kota Terbaik di Indonesia Versi UI GreenMetric

Kawasan jalan pemuda Kota Semarang. (Foto: Dok. Bangga Semarang)

SEMARANG, Banggasemarang.id – Universitas Indonesia (UI) menetapkan Semarang sebagai kota terbaik di Indonesia berdasarkan penilaian UI Green Metric.

Pemberian apresiasi ini langsung diterima oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Kamis (21/7/2022) di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

Seperti dikutip dari situs resmi Pemerintah Kota Semarang, komponen penilaian UI mencakup 6 variabel, yaitu soal penataan ruang, tata kelola air, tata kelola sampah/limbah, penggunaan energi terbarukan, manajerial akses mobilitas, dan tata pamong/pemerintahan.

Dari hasil pemeringkatan tersebut, Kota Semarang berhasil menduduki peringkat pertama dengan penilaian tertinggi pada penataan ruang dan infrastruktur. Kota Semarang berhasil unggul dari kota-kota pesaing lainnya seperti kota administrasi Jakarta Selatan, Kota Parepare, Kota Madiun, Kota Padang, dan Kota Kediri.

Ketua UI Green Metric, Prof. Dr. Riri Fitri Sari menjelaskan pemeringkatan dari UI ini berdiri atas tiga pilar, yakni Lingkungan Hidup, Ekonomi, dan Sosial.

Sementara, bobot indikator penilaian yang terdiri atas Penataan Ruang dan Infrastruktur (16 persen), Energi dan Perubahan Iklim (19 persen), Tata Kelola Sampah dan Limbah (19 persen), Tata Kelola Air (15 persen), Akses dan Mobilitas (16 persen), Tatapamong/Governance (15 persen).

“UI GreenMetric tidak hanya bertujuan meningkatkan kesadaran daerah terhadap keberlanjutan, namun mendorong seluruh masyarakat agar turut mendukung upaya peningkatan Kabupaten/Kota yang hijau dan berkelanjutan dengan endorsement dari pihak Kementerian,” ungkapnya.

Dia pun berharap UI GreenMetric dapat digunakan sebagai sebuah dasar untuk menciptakan program berkelanjutan. Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh UI kepada Kota Semarang.

Pemberian Kota Terbaik langsung diterima oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Kamis (21/7/2022) di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
(Dok. Pemkot Semarang)

“Sejak awal saya meyakini alam yang kita nikmati hari ini bukanlah sebuah warisan, melainkan sebuah titipan yang harus kita jaga dan rawat untuk anak, cucu, dan cicit kita,” tegas Hendrar.  “Terima kasih atas apresiasi ini. Ini bukan akhir dari rencana kita tapi adalah awal dari kegiatan pembangunan ke depannya,” tambahnya.

Pria yang akrab disapa Hendi ini mengatakan jika pembangunan berwawasan lingkungan memang menjadi 1 dari 5 misi pembangunan yang dibawanya.

Sesuai dengan variabel UI GreencityMetric, tata tuang dan infrastruktur berkelanjutan terus ditingkatkan di Kota Semarang seperti penataan kawasan kumuh dengan adanya 104 kampung pertanian kota yang menghasilkan tanaman sayur dan buah yang bermanfaat untuk masyarakat di lahan sempit.

“Kita juga memperbanyak rumput vetiver untuk pencegahan tanah longsor dan setiap tahun harus ada perbaikan di minimal 5 RTH dengan mengembangkan tanah agar lebih bermanfaat,” jelas Hendi.

Sementara terkait energi dan iklim, ia memaparkan Semarang memiliki 250 unit Bus Rapid Transit (BRT) yang beroperasi dengan Bahan Bakar Gas (BBG).

Bahkan di tahun 2022, sudah ada 3 stasiun pompa bahan bakar gas (SPBG) untuk melengkapi suplai gas. Selain itu, pemerintah juga menjalankan program khusus bagi para ASN, di mana setiap hari Rabu tidak diperkenankan menggunakan kendaraan pribadi tetapi menggunakan kendaraan umum atau angkutan berbasis online.