Setya Arinugroho: Kehadiran Pemerintah Fundamental untuk Kesejahteraan Petani Jateng

Menurutnya, kehadiran pemerintah dalam menjamin kesejahteraan pelaku di sektor pertanian adalah sebuah keniscayaan.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Setya Arinugroho, menegaskan pentingnya regulasi yang tepat dan dukungan penuh dari pemerintah untuk mewujudkan potensi tersebut.

SEMARANG, Banggasemarang.id – Sektor pertanian Jawa Tengah memegang peranan strategis sebagai salah satu prioritas utama pembangunan Pemerintah Provinsi.

Sebagai provinsi agraris yang menjadi tulang punggung pangan nasional, pengembangan sektor ini tidak hanya krusial untuk ketahanan pangan, tetapi juga sebagai solusi potensial untuk penciptaan lapangan kerja di masa depan.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Setya Arinugroho, menegaskan pentingnya regulasi yang tepat dan dukungan penuh dari pemerintah untuk mewujudkan potensi tersebut.

Menurutnya, kehadiran pemerintah dalam menjamin kesejahteraan pelaku di sektor pertanian adalah sebuah keniscayaan.

“Kehadiran pemerintah sangat fundamental, misalnya melalui alokasi anggaran yang memadai. Sejumlah kebijakan telah kami sepakati dalam APBD Provinsi untuk memberikan dukungan konkret demi menunjang ketahanan pangan,” ujar Setya Arinugroho.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pemerintah juga harus aktif mendorong produktivitas masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan dengan menyediakan kemudahan akses serta sarana dan prasarana yang memadai.

“Pengelolaan kebutuhan mendasar seperti ketersediaan pupuk dan alat pertanian modern harus dipastikan berjalan efektif. Apabila aspek-aspek penunjang ini terpenuhi, masyarakat petani akan semakin termotivasi untuk meningkatkan hasil panennya,” jelasnya.

Kunci keberhasilan lainnya terletak pada kolaborasi yang solid antara berbagai pihak. Peran pemerintah, partisipasi aktif masyarakat, serta kontribusi pihak ketiga dalam hal distribusi dinilai sebagai satu kesatuan ekosistem yang akan melahirkan kesejahteraan.

“Jika partisipasi masyarakat tinggi, dukungan pihak ketiga optimal, dan Pemerintah Provinsi konsisten memberikan dukungan, kolaborasi berkelanjutan ini akan menumbuhkan optimisme bahwa sektor pertanian Jawa Tengah memiliki harapan cerah,” tegasnya.

Di sisi lain, Setya Arinugroho juga menyoroti perlunya evaluasi terhadap kebijakan yang telah berjalan, seperti program Kartu Tani.

Ia menyatakan bahwa realisasi di lapangan justru menimbulkan berbagai permasalahan yang mempersulit petani, sehingga dibutuhkan kebijakan strategis baru yang lebih solutif.

“Program Kartu Tani kemarin menjadi kendala di berbagai daerah. Seharusnya, temuan ini segera direspons dengan pengambilan kebijakan strategis yang lebih efektif,” ungkapnya.

Menatap masa depan, sektor agraris diyakini menjadi salah satu potensi terbesar untuk membuka lapangan kerja. Proyeksi kepadatan penduduk dunia yang terus meningkat akan berbanding lurus dengan krisis ketersediaan pangan, menjadikan pertanian sektor yang paling vital dan dicari.

Untuk menjawab tantangan tersebut, pemberdayaan petani milenial menjadi agenda mendesak. Generasi muda perlu didorong untuk tertarik dan berkiprah secara penuh di dunia pertanian.

“Generasi muda memiliki potensi besar untuk berinovasi dan mengembangkan pertanian modern yang selaras dengan kemajuan teknologi. Digitalisasi pertanian, mulai dari manajemen, sistem irigasi, hingga pemasaran produksi, akan sangat cocok dikelola oleh mereka,” tutur Ari.

Sebagai langkah inovatif untuk menjamin kesejahteraan petani, ia juga menggagas pengembangan sektor pertanian agar tidak hanya berfokus pada komoditas.