DPRD Jateng Desak Realisasi Aglomerasi Banyumas Raya: Konsep Pembangunan Jangan Berhenti di Wacana

Meskipun konsep aglomerasi telah berjalan hampir satu tahun, Setya Ari menyampaikan kritik keras karena belum ada tanda-tanda realisasi konkret proyek infrastruktur di lapangan.

Wakil Ketua DPRD Jateng Setya Ari Nugraha (Dapil Banyumas-Cilacap) melontarkan kritik keras: "Rencana sudah berjalan hampir satu tahun, tapi belum terlihat realisasi konkret di lapangan." DPRD mendesak Pemprov segera wujudkan proyek infrastruktur Aglomerasi Banyumas Raya. (Foto: Dok. Istimewa)

PURWOKERTO, Banggasemarang.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tengah menyiapkan pembentukan Aglomerasi Banyumas Raya—meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara—sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Namun, rencana strategis ini mendapat sorotan dari DPRD Jawa Tengah karena dinilai belum menunjukkan realisasi proyek fisik yang masif di lapangan.

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Setya Ari Nugraha, yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banyumas–Cilacap, menilai rencana ini sebagai momentum krusial untuk pemerataan pembangunan wilayah barat–selatan provinsi.

“Banyumas Raya memiliki potensi ekonomi dan sumber daya manusia yang besar. Sudah saatnya pembangunan tidak hanya terkonsentrasi di wilayah utara. Aglomerasi ini bisa menjadi pengungkit baru bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Setya Ari di sela kunjungan kerja di Purwokerto, Rabu (5/11).

Meskipun konsep aglomerasi telah berjalan hampir satu tahun, Setya Ari menyampaikan kritik keras karena belum ada tanda-tanda realisasi konkret proyek infrastruktur di lapangan. Menurutnya, kondisi ini harus menjadi perhatian bersama antara eksekutif dan legislatif.

“Rencana sudah berjalan hampir satu tahun, tapi belum terlihat realisasi konkret di lapangan. Ini harus menjadi perhatian bersama agar semangat aglomerasi tidak hanya berhenti di tataran konsep,” tegasnya.

Untuk itu, DPRD Jateng mendorong pemerintah provinsi segera mengintegrasikan rencana aglomerasi dengan kebijakan strategis daerah, termasuk pembangunan jaringan transportasi, infrastruktur digital, dan kawasan industri berkelanjutan.

Wakil Ketua DPRD Jateng Setya Ari Nugraha (Dapil Banyumas-Cilacap) melontarkan kritik keras: “Rencana sudah berjalan hampir satu tahun, tapi belum terlihat realisasi konkret di lapangan.” DPRD mendesak Pemprov segera wujudkan proyek infrastruktur Aglomerasi Banyumas Raya. (Foto: Dok. Humas DPRD)

Setya Ari menekankan bahwa keberhasilan aglomerasi bergantung pada kerja sama lintas kabupaten. Kawasan ini, yang dihuni lebih dari 5,7 juta penduduk dan berkontribusi sekitar 14 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah, memiliki potensi besar di sektor pertanian, industri kecil-menengah, dan pariwisata alam.

“Kerja sama lintas kabupaten menjadi kunci. Aglomerasi hanya akan berhasil bila setiap wilayah punya peran saling melengkapi — dari industri, pendidikan, hingga pariwisata,” jelasnya.

Pemprov Jateng sendiri menargetkan Banyumas Raya menjadi simpul pertumbuhan ekonomi baru yang seimbang dengan Semarang Raya dan Soloraya. Setya Ari memastikan, DPRD Jateng akan terus mengawal agar kebijakan aglomerasi berpihak pada masyarakat lokal dan tidak hanya berorientasi pada investasi besar semata.