Tragedi Tubing Kendal, Wakil Ketua DPRD Semarang Sampaikan Duka Cita atas Meninggalnya Dua Mahasiswa UIN Walisongo

Dua korban yang sebelumnya dilaporkan hilang pada Selasa, 4 November 2025, akhirnya ditemukan meninggal dunia pada Rabu pagi, 5 November 2025.

Dua mahasiswa UIN Walisongo ditemukan meninggal dunia di Kendal (5/11/2025) setelah terseret luapan air sungai saat tubing. Tragedi dipicu oleh air bah mendadak dari hulu akibat hujan deras di Temanggung dan Sumowono.

SEMARANG, Banggasemarang.id – Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Suharsono, menyampaikan rasa duka cita mendalam atas tragedi yang menimpa mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang di lokasi wisata Tubing Genting Jolinggo, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal.

Insiden yang menewaskan dua mahasiswa ini dipicu oleh luapan air sungai yang tiba-tiba datang setelah hujan deras di hulu.

Dua korban yang sebelumnya dilaporkan hilang pada Selasa, 4 November 2025, akhirnya ditemukan meninggal dunia pada Rabu pagi, 5 November 2025.

Korban bernama Muhammad Jibril Asyarofi (21) dan Bima Pranawira (21) ditemukan di pinggir sungai, sekitar empat kilometer dari lokasi hanyut, pada pukul 08.15 WIB dan 09.30 WIB. Jenazah keduanya telah dievakuasi ke RSUD Soewondo Kendal.

Suharsono memberikan apresiasi atas kerja keras tim pencarian dan mengajak masyarakat untuk terus mendoakan korban yang masih hilang.

“Saya sangat terkejut dan merasa sangat sedih dengan kejadian ini. Saya mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Semoga mereka diberikan kekuatan dan ketabahan,” ujar Suharsono.

Politisi ini menambahkan, “Kita semua berdoa agar Nabila bisa segera ditemukan dan pulang dengan selamat,” merujuk pada korban terakhir, Nabila Yulian Dessi Pramesti (21), yang masih dalam pencarian intensif.

Kepala Seksi Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Kendal, Iwan Sulistyo, sebelumnya menjelaskan bahwa tragedi ini bermula ketika enam mahasiswa sedang bermain air di sungai. Kondisi arus sungai awalnya landai, namun tiba-tiba air meluap dengan deras.

Luapan air disebabkan oleh hujan deras yang terjadi di daerah hulu, yaitu di Temanggung dan Sumowono, Kabupaten Semarang, yang mengakibatkan keenam mahasiswa tersebut hanyut terseret arus. Dengan ditemukannya dua korban, tim relawan dari Lembaga Penanggulangan Bencana (LPBU) Kendal kini fokus penuh untuk menemukan korban Nabila Yulian Dessi Pramesti.