SEMARANG, Banggasemarang.id – Momentum Hari Tani Nasional pada 24 September 2025, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah menegaskan pentingnya hilirisasi dan regenerasi petani sebagai kunci mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia.
Kepala Bidang Petani, Peternak, dan Nelayan DPW PKS Jawa Tengah, Tugiman, menyampaikan bahwa momentum ini harus menjadi refleksi bagi pemerintah untuk memberikan perhatian yang lebih maksimal.
Menurut Tugiman, hilirisasi produk pertanian dari bentuk mentah menjadi produk siap jual akan memberikan nilai tambah besar, sehingga kesejahteraan petani dan nelayan dapat meningkat, serta membuka peluang usaha baru di sektor tersebut. Namun, proses ini dinilai belum optimal.
“Sementara ini hilirisasi bidang pertanian di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah belum berjalan dengan optimal, karena memang perhatian pemerintah belum juga maksimal, terutama dalam memberikan akses teknologi dan akses permodalan,”ungkap Tugiman.
Selain hilirisasi, regenerasi petani juga menjadi persoalan serius. Data Sensus Pertanian 2023 mencatat, proporsi petani milenial (usia 19–39 tahun) di Indonesia baru mencapai 21,9%, sementara petani Gen Z (di bawah 26 tahun) hanya 2,14%.
Di Jawa Tengah sendiri, jumlah petani milenial baru tercatat 625.807 orang atau 10,12% dari total nasional.
Tugiman berharap pemerintah segera turun tangan serius, tidak hanya dengan perhatian simbolis, tetapi juga langkah nyata.
“Kita berharap angkatan muda petani, baik petani atau nelayan tidak tergerus, itu pentingnya pemerintah harus turun tangan melalui pemenuhan teknologi yang bisa dimiliki oleh petani dan juga akses modal,” ujarnya.
Ia berharap, Hari Tani Nasional dapat menjadi titik tolak perubahan.
“Semoga di Hari Tani ini, hilirisasi semakin nyata, dan angkatan muda petani maupun nelayan semakin banyak,”pungkasnya.