JAKARTA, Banggasemarang.id – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengambil langkah strategis untuk mempercepat terwujudnya Kadaster Multiguna Terintegrasi melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Terintegrasi.
Sebagai langkah awal, sebanyak 57 penyedia jasa swasta dilibatkan melalui penandatanganan Kontrak Payung di Jakarta, Senin (25/8/2025).
Penandatanganan kontrak ini dilakukan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (SPPR), Yoga Suwarna.
Program yang merupakan bagian dari Integrated Land Administration and Spatial Planning Project (ILASPP) ini menargetkan pendaftaran tanah seluas 694 ribu hektare pada tahun 2025.
Direktur Jenderal SPPR, Virgo Eresta Jaya, dalam arahannya menekankan pentingnya integritas dalam pelaksanaan proyek ini.
“Tahun ini kita mulai mengusung tema, kalau teman-teman sudah dengar, itu, survei dan pemetaan berintegritas. Jadi integritas itu mulai dari integritas orang, termasuk juga pelaku-pelaku (PTSL). Yang kedua adalah integritas data,”tegasnya.
Ia juga berpesan kepada para penyedia jasa yang terikat kontrak selama tiga tahun ke depan untuk bekerja secara profesional dan menghasilkan data berkualitas. Penyimpangan atau kegagalan dalam memenuhi standar dapat berujung pada suspensi kontrak.
Secara teknis, Sesdirjen SPPR dan Direktur Pengukuran dan Pemetaan Kadastral, Hendy Pranabowo, menjelaskan bahwa setiap penyedia jasa harus memenuhi kebutuhan tenaga kerja dan peralatan untuk setiap 3.000 hektare lahan yang disurvei.
Dalam waktu dekat, Kantor Pertanahan di 23 kabupaten/kota pada delapan provinsi yang menjadi lokasi PTSL ILASPP 2025 akan segera melakukan pemesanan melalui aplikasi SPASIALKAN.