Masih Masa Pandemi, BRT Trans Semarang Terus Gencarkan Transaksi Non-Tunai

Di masa pandemi yang sudah berlangsung sejak Maret 2020 terjadi banyak perubahan pada banyak sektor, termasuk pada layanan publik. BRT Trans Semarang salah satunya yang terus berupaya menggencarkan kampanye pembayaran non-tunai sebagai bagian pencegahan penyebaran covid-19.

Badan Layanan Umum Unit Pelaksana Layanan Teknis Daerah Trans Semarang terus berupaya menerapkan pemberlakuan layanan pembayaran tiket non-tunai. Hendrix Setiawan selaku Plt Kepala BLU UPTD Trans Semarang menjelaskan bahwa upaya penerapan protokol kesehatan telah dilakukan pihaknya sejak 17 Maret 2020.

Diantaranya dalam bentuk kewajiban setiap petugas di jajarannya dan penumpang untuk memaki masker. Selain itu juga dilakukan pengukuran suhu tubuh dengan thermo gun pada detiap penumpang. Serta dilakukan pula penyemprotan disenfektan secara rutin baik di armada maupun di halte.

Pihak manajemen BRT juga menyediakan tempat cuci tangan pada setiap halte transit dan halte keberangkatan. Hand sanitizer pun juga disediakan di dalam bus agar memudahkan para penumpang maupun awak bus untuk membersihkan tangan.

Data terakhir yang menunjukan adanya peningkatan kasus covid-19 di Kota Semarang, pihaknya semakin gencar dalam penerapan protokol kesehatan.

“Setiap dua pekan sekali seluruh petugas akan dibagikan susu dan vitamin guna menjaga kebugaran. Selain melakukan penyemprotan disinfektan di dalam bus, penyemprotan juga dilakukan diseluruh halte Trans Semarang”, jelas Hendrix, Selasa (15/12/2020).

Lebih lanjut Hendrix menambahkan bahwa kapasitas bus normalnya adalah 80 penumpang, namun sejak masa pandemi dikurangi menjadi maksimal 40 penumpang. Demikian juga dengan bus medium yang berkapasitas 42 penumpang di masa normal, kini saat pandemi covid-19 maksimal hanya diisi 22 penumpang.

“Selain itu membatasi kapasitas penumpang di bus menjadi 50% selama pandemi. Karena ada aturan dari pemerintah untuk menjaga jarak, begitu juga jumlah pegangan bus untuk berdiri dikurangi hanya 50 persen,” tambahnya.

Hendrix menekankan bahwa pihaknya telah menerapkan aturan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah. Terkait metode pembayarn tiket, BRT Trans Semarang sudah menyediakan pembayaran non-tunai (cashless). Pembayaran tersebut antara lain dalam bentuk E-card Trans Semarang, Tapcash BNI, BRIZZI, Link Aja serta OVO dan GoPay.

“Untuk mencegah penyebaran Covid-19, bagi penumpang kami juga menyediakan pembayaran non-tunai (cashless), antara lain E-Card Trans Semarang, Tapcash BNI, BRIZZI, Link Aja, OVO dan Go Pay,” terangnya.

Sementara itu, Pramita Kurnia selaku Koordinator Alat Komunikasi BRT Trans Semarang menerangkan untuk waktu jam operasional Trans Semarang sejak masa covid-19 masih disesuaikan dengan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) dari Pemkot Semarang. Yakni dimulai dari pukul 05.45 sampai akhir layanan dari Halte Balai Kota pukul 18.00 sore.

Ditekankan pula bahwa setiap petugas tiket pembayaran juga dibekali alat e-mobile yang berfungsi sebagai pembayatan tiket non-tunai. Sehingga diharapkan dengan diberlakukannya hal tersebut akan semakin menimimalisir penyebaran covid-19.