Tekan Penyebaran DBD, Dinas Kesehatan Gandeng Kantah Semarang Terapkan Inovasi Nyamuk Wolbachia

Langkah ini dinilai sebagai terobosan strategis berbasis inovasi teknologi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk mengendalikan populasi nyamuk penular virus dengue.

SINERGI LINTAS SEKTOR. Kepala Subbagian Tata Usaha Kantah Kota Semarang, Ana Rubiyani (tengah/kiri/kanan), menyambut kunjungan jajaran Dinas Kesehatan Kota Semarang terkait koordinasi implementasi nyamuk ber-Wolbachia. Kolaborasi antarinstansi ini bertujuan memperkuat pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui inovasi bioteknologi yang ramah lingkungan di lingkungan perkantoran. Foto: Dok. Kantah Kota Semarang

SEMARANG, Banggasemarang.id – Dinas Kesehatan Kota Semarang terus melakukan langkah agresif dalam upaya menekan angka penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya.

Kali ini, Dinas Kesehatan menggandeng Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Semarang dengan mengajukan permohonan fasilitasi terkait implementasi penyebaran nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di lingkungan instansi tersebut.

Langkah ini dinilai sebagai terobosan strategis berbasis inovasi teknologi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk mengendalikan populasi nyamuk penular virus dengue.

Kunjungan rombongan Dinas Kesehatan dalam rangka koordinasi tersebut disambut langsung dengan hangat oleh Kepala Subbagian Tata Usaha Kantah Kota Semarang, Ana Rubiyani, S.E., S.H., M.H., beserta jajaran stafnya.

Pertemuan yang digelar pada Senin (22/12/2025) ini menjadi momentum penting untuk membangun kesepahaman bahwa penanganan wabah DBD memerlukan keterlibatan aktif dari berbagai pemangku kepentingan, tidak hanya dari sektor kesehatan semata.

Pihak Dinas Kesehatan menjelaskan bahwa program Wolbachia merupakan metode biologis di mana bakteri alami Wolbachia dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes aegypti. Bakteri ini mampu menghambat perkembangan virus dengue di dalam tubuh nyamuk, sehingga kemampuan nyamuk untuk menularkan penyakit kepada manusia menjadi berkurang drastis. Oleh karena itu, dukungan lintas sektor melalui fasilitasi tempat dan pemantauan menjadi kunci keberhasilan program ini.

“Program ini merupakan langkah strategis berbasis inovasi kesehatan masyarakat yang bertujuan mengendalikan populasi nyamuk penular DBD secara berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ungkap pihak Dinas Kesehatan dalam penjelasannya terkait urgensi program tersebut.

Melalui permohonan fasilitasi ini, diharapkan terjalin sinergi yang solid antarinstansi di Kota Semarang. Kolaborasi ini ditargetkan tidak hanya untuk memastikan kelancaran teknis pelaksanaan penyebaran ember Wolbachia, tetapi juga agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dengan adanya dukungan dari Kantah Kota Semarang, lingkungan perkantoran dan sekitarnya diharapkan menjadi zona yang lebih aman dari ancaman DBD, sekaligus menjadi contoh nyata gotong royong dalam menciptakan kota yang sehat.