Wamenkes Apresiasi Program Speling Jateng: Skrining TB Efektif Gunakan Portable X-Ray

Menurut Wamenkes, intervensi kesehatan yang masif dan terpadu seperti yang dilakukan Pemprov Jateng sangat penting.

Wamenkes RI, Benjamin Paulus, mengapresiasi efektivitas Speling Jateng untuk skrining TBC, didukung portable x-ray. Program ini dinilai "luar biasa" dan potensial menjadi model nasional untuk mencapai target kesehatan, termasuk penemuan 68% kasus TB dari total estimasi di Jateng.

SEMARANG, Banggasemarang.id – Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) di Jawa Tengah dinilai efektif sebagai instrumen vital dalam melakukan skrining (pelacakan) terhadap kasus Tuberkulosis (TB). Efektivitas ini didukung oleh penggunaan alat portable x-ray yang diterjunkan langsung ke desa-desa, menjangkau 706 desa di seluruh Jawa Tengah.

Penilaian tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Benjamin Paulus Oktavianus, saat meninjau program Speling bersama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di dua lokasi, yakni Boyolali dan Salatiga, pada Rabu, 5 November 2025.

“Ini sangat luar biasa, sudah saya cek ada foto rontgen juga di sini,” kata Benjamin Paulus, menyoroti kemampuan Speling untuk mendeteksi berbagai penyakit, mulai dari infeksi, tumor, paru-paru, hingga penyakit umum seperti diabetes dan darah tinggi.

Menurut Wamenkes, intervensi kesehatan yang masif dan terpadu seperti yang dilakukan Pemprov Jateng sangat penting.

“Kalau program ini bisa dilakukan di seluruh Indonesia, maka masyarakat Indonesia jauh lebih baik dari hari ini. Itu yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto melalui cek kesehatan gratis,” jelasnya.

Capaian Skrining TBC Capai 68 Persen Estimasi

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menambahkan, penanganan TB merupakan salah satu prioritas nasional. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Provinsi Jateng telah mengintegrasikan program TB Express dengan kegiatan Speling dan Cek Kesehatan Gratis (CKG), melibatkan seluruh dinas kesehatan di tingkat kabupaten/kota.

Secara total, Speling dan CKG telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 10.864.676 orang di Jawa Tengah. Khusus untuk layanan pemeriksaan TB, tercatat 5.503.929 orang telah diperiksa.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dari estimasi kasus TB sebanyak 107.488 kasus pada tahun 2025, hingga 4 November 2025 sudah ditemukan 73.028 kasus atau 68% dari total estimasi.

Data rinci menunjukkan, dari 94.499 orang yang diperiksa dahaknya menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM), didapati 2.605 kasus TB sensitive obat (SO) dan 260 kasus TB resisten obat (RO).

Gubernur Luthfi menegaskan, program terpadu ini merupakan komitmen Pemprov Jateng untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik, menjamin masyarakat sehat, dan mempercepat penanggulangan penyakit infeksi yang menjadi prioritas nasional.