Demi Apresiasi Guru Agama, Wagub Taj Yasin Minta Tambahan Anggaran Insentif

Dalam kesempatan yang sama, Gus Yasin juga memaparkan sejumlah capaian positif selama enam bulan pertama kepemimpinannya bersama Gubernur Ahmad Luthfi.

Demi Kesejahteraan Guru Agama. Gus Yasin minta dukungan DPRD untuk naikan anggaran insentif guru agama di Jawa Tengah. Langkah nyata pemerintah hargai pahlawan tanpa tanda jasa. (Foto: Istimewa)

SEMARANG, Banggasemarang.id – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan rencana penambahan kuota penerima insentif bagi guru agama di wilayahnya.

Ia meminta dukungan dari anggota DPRD setempat untuk mengawal penganggaran, yang akan dinaikkan menjadi Rp300 miliar pada 2026.

Permintaan tersebut disampaikan Taj Yasin saat menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) se-Jateng di Patra Convention Hotel Semarang, Minggu (24/8/2025).

Baca juga: Ajak PKS Bersinergi, Gus Yasin Tekankan Pentingnya Kolaborasi Membangun Jateng

Menurutnya, penambahan kuota ini merupakan bentuk penghargaan pemerintah atas peran strategis para guru agama dalam membentuk karakter dan moral bangsa.

“Sehingga mumpung di sini, juga kawan-kawan di DPRD Jateng, saya nitip, nanti di tahun depan juga kita tambahkan insentif kepada guru madin dan guru-guru agama di Jawa Tengah. Kemarin sudah diumumkan Pak Gubernur, untuk kita naikkan jumlah penerimanya,” ujar Gus Yasin, sapaan akrabnya.

Berdasarkan data Kanwil Kemenag Provinsi Jateng, pada 2025 ini, jumlah guru agama yang menerima insentif mencapai 230.830 orang, dengan total anggaran lebih dari Rp250 miliar. Jumlah ini direncanakan akan bertambah pada tahun 2026, mencakup guru agama dari berbagai keyakinan.

Dalam kesempatan yang sama, Gus Yasin juga memaparkan sejumlah capaian positif selama enam bulan pertama kepemimpinannya bersama Gubernur Ahmad Luthfi.

Beberapa di antaranya adalah penurunan angka pengangguran terbuka dan keberhasilan program dokter spesialis keliling (Speling).

Meski demikian, Gus Yasin mengakui masih ada kekurangan dan mengajak seluruh pihak, termasuk PKS, untuk berkolaborasi mencari solusi. Menanggapi ajakan tersebut, Ketua DPW PKS Jateng, Hadi Santoso, menyatakan kesiapan partainya menjadi mitra kritis.

Hadi mengapresiasi berbagai program pemerintah yang telah berjalan, seperti penurunan tarif BRT Trans Jateng menjadi Rp1.000, penurunan angka kemiskinan, serta perbaikan 17.000 rumah tidak layak huni. “Kami siap menyukseskan program pemerintah, dengan pembangunan berlandaskan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Kami akan jadi mitra kritis Pemprov Jateng,” tegasnya.