SEMARANG, Banggasemarang.id – Peringatan Hari Anak Nasional tahun ini menjadi momentum penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk kembali merenungkan peran sentral keluarga dalam menjamin tumbuh kembang anak yang aman dan optimal.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Setya Ari Nugroho, menegaskan bahwa keluarga adalah “rumah aman” sekaligus benteng pertama bagi anak-anak.
“Keluarga memiliki tanggung jawab krusial dalam menyediakan kehidupan yang layak bagi anak-anak, mencakup aspek ekonomi, pendidikan, dan keagamaan,” tegas politikus PKS tersebut, Kamis (24/7/2025) di Kota Semarang.
Pernyataan ini disampaikan di tengah mencuatnya angka kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia yang kian memprihatinkan.
Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mencatat total 28.831 kasus kekerasan terhadap anak sepanjang tahun 2024.
Senada dengan itu, Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI-PPA) hingga Juli 2025 telah mendata 15.615 kasus kekerasan pada anak, dengan kekerasan seksual menjadi bentuk dominan sebanyak 6.999 kasus.
Jawa Tengah sendiri turut menyumbang angka yang signifikan. Data GoodStats menunjukkan adanya 779 korban kekerasan anak di Jawa Tengah pada tahun 2024, menempatkan provinsi ini sebagai salah satu wilayah dengan angka kasus tertinggi di Indonesia. Angka-angka ini menjadi pengingat pahit bahwa ancaman terhadap anak bisa datang dari mana saja, bahkan dari lingkungan terdekat.
Pemerintah, melalui KemenPPPA, telah menginisiasi berbagai program untuk mengatasi permasalahan kekerasan anak. Namun, upaya tersebut tidak akan berjalan efektif tanpa peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan anak.
Setya Ari Nugroho menekankan bahwa kehadiran dan kolaborasi antara ayah dan ibu dalam setiap fase tumbuh kembang anak adalah kewajiban yang tidak bisa ditawar.
“Di tengah situasi sesulit apa pun, hadirnya keluarga di setiap tumbuh kembang anak menjadi kewajiban yang harus bisa dipenuhi, tidak hanya dari ibu namun juga ayah. Keluarga harus menjadi tameng utama dan tempat perlindungan pertama untuk anak,” ujarnya.
Penekanan pada kolaborasi ayah dan ibu ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang stabil dan suportif, guna melindungi anak dari potensi bahaya, bahkan di dalam lingkup terdekat sekalipun.
Hari Anak Nasional ini diharapkan menjadi momentum yang kuat untuk kembali mengingatkan setiap orang tua akan peran vital mereka dalam membentuk masa depan generasi penerus bangsa yang aman, sejahtera, dan berkualitas.
“Keluarga yang utuh dan berfungsi optimal menjadi fondasi utama bagi anak-anak untuk tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan berkarakter,”pungkasnya.