Setya Arinugroho: Kenaikan Tarif Tol Harus Diimbangi Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan

Ia menilai bahwa masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas di sejumlah ruas jalan tol menunjukkan perlunya perbaikan menyeluruh terhadap aspek keselamatan pengguna jalan sebelum tarif dinaikkan.

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Setya Arinugroho, menegaskan bahwa rencana kenaikan tarif tol mulai Mei 2025 harus diimbangi dengan peningkatan signifikan dalam keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan.

SEMARANG, Banggasemarang.id— Menanggapi rencana kenaikan tarif tol yang berlaku mulai Mei 2025, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Setya Arinugroho, meminta pemerintah dan pengelola jalan tol untuk memastikan bahwa kenaikan tarif diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan, terutama dari sisi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.

“Kenaikan tarif tol mestinya harus sebanding dengan keamanan dan kenyamanan pemakai,”ujar Setya Ari, Senin (26/5/2025).

Ia menilai bahwa masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas di sejumlah ruas jalan tol menunjukkan perlunya perbaikan menyeluruh terhadap aspek keselamatan pengguna jalan sebelum tarif dinaikkan.

“Diperbaiki dulu keamanan dan kenyamanan, karena kasus kecelakaan di tol kan masih sering terjadi,” tegasnya.

Kementerian PUPR bersama Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebelumnya mengumumkan penyesuaian tarif pada sejumlah ruas tol di Indonesia. Salah satu ruas yang mengalami kenaikan adalah ruas Tol Semarang–Solo dan Tol Semarang–Batang, yang merupakan jalur strategis di Jawa Tengah.

Tol Semarang. (Foto: Dok. Jasa Marga)

Setya juga mengingatkan agar pihak terkait tidak hanya berfokus pada aspek bisnis, tetapi juga memperhatikan kondisi riil di lapangan. Ia meminta evaluasi menyeluruh terhadap standar infrastruktur, fasilitas istirahat (rest area), pencahayaan, hingga sistem evakuasi darurat yang ada di jalan tol.

“Kalau masyarakat diminta bayar lebih, harus ada jaminan bahwa keselamatan dan kenyamanan mereka juga meningkat,” tambahnya.

Sebagai wakil rakyat, Setya memastikan DPRD Jawa Tengah akan terus memantau dampak dari kebijakan ini terhadap masyarakat, khususnya pengguna jalan tol harian yang terdampak langsung secara ekonomi.

Ia juga mendorong agar setiap kenaikan tarif jalan tol dilakukan secara transparan, melibatkan kajian publik, dan tidak memberatkan masyarakat di tengah beban ekonomi yang masih belum stabil.