APIK Gelar Halal bi Halal dan Wisuda Qiro’ati ke-12, Tebar Ilmu dan Kepedulian untuk Palestina

kegiatan ini tidak hanya merayakan kelulusan namun juga menyimbolkan harapan akan datangnya cahaya ilmu, iman, dan amal kebaikan setelah melewati masa sulit.

Ratusan muslimah dari berbagai penjuru Kota Semarang membanjiri Aula Balai Kota Semarang dalam suasana penuh kehangatan dan kebersamaan pada Senin (28/4/2025). (Foto: Dok. Istimewa)

SEMARANG, Banggasemarang.id – Ratusan muslimah dari berbagai penjuru Kota Semarang membanjiri Aula Balai Kota Semarang dalam suasana penuh kehangatan dan kebersamaan pada Senin (28/4/2025).

Mereka menghadiri acara Halal bi Halal sekaligus Wisuda Qiro’ati angkatan ke-12 yang diselenggarakan oleh Yayasan Perempuan Cinta Kebaikan (APIK). Acara ini menjadi momen penting yang menyatukan para wisudawati Qiro’ati dan anggota majelis taklim binaan Ustadzah Dyah Rachmawati.

Mengusung tema inspiratif “Habis Gelap Terbitlah Terang”, kegiatan ini tidak hanya merayakan kelulusan namun juga menyimbolkan harapan akan datangnya cahaya ilmu, iman, dan amal kebaikan setelah melewati masa sulit.

Indri, ketua panitia, menjelaskan tema tersebut dipilih dalam rangka memperingati Hari Kartini, sekaligus sebagai pengingat bahwa setiap insan, khususnya muslimah, berhak meraih ‘terang’ dalam kehidupannya melalui penguatan diri dan kebaikan.

“Tema ini kita gunakan sebagai simbol harapan bahwa setelah melewati masa-masa sulit atau gelap dalam kehidupan, setiap insan akan menemukan cahaya terang berupa ilmu, iman, dan amal kebaikan,” ujar Indri.

Ustadzah Dyah Rachmawati, Pembina Majelis Taklim APIK, membuka acara dengan sambutan hangat. Beliau menyampaikan rasa syukur mendalam atas antusiasme jamaah yang hadir, menunjukkan kuatnya semangat belajar Al-Qur’an di tengah masyarakat.

“Ini adalah bukti nyata bahwa semangat belajar Al-Qur’an tetap hidup di tengah masyarakat kita,” tuturnya.

Puncak acara adalah prosesi wisuda Qiro’ati angkatan ke-12. Dengan khidmat, para wisudawati menerima tanda kelulusan mereka, menandai keberhasilan menuntaskan tahapan pembelajaran membaca Al-Qur’an secara tartil.

Raut bahagia dan bangga terpancar dari wajah mereka, menyiratkan perjuangan dan kesungguhan dalam menuntut ilmu agama.

Setelah prosesi wisuda, hadirin menyimak tausiyah penuh makna yang disampaikan oleh Ustadzah Aisyah Dahlan.

Ustadzah Dyah mengajak seluruh muslimah untuk terus meningkatkan kecintaan dan ketekunan dalam membaca, memahami, dan yang terpenting, mengamalkan nilai-nilai luhur Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

“Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga untuk diamalkan agar kita menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama,” tegasnya.

Tak hanya fokus pada pengembangan diri dan spiritual, acara ini juga menumbuhkan semangat kepedulian sosial.

Digelar penggalangan dana untuk membantu rakyat Palestina yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan.

Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Kota Semarang, melalui perwakilannya Muntafingah, hadir memaparkan kondisi terkini di wilayah konflik, menggugah rasa solidaritas umat.

Respons jamaah APIK sangat positif. Dalam waktu singkat, donasi yang terkumpul mencapai Rp 26.685.000.

Angka ini menjadi bukti nyata kepedulian muslimah Semarang terhadap saudara seiman di seluruh dunia. Muntafingah menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kedermawanan jamaah.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan yang luar biasa ini. Bantuan ini sangat berarti bagi saudara-saudara kita di Palestina yang tengah menghadapi kesulitan besar,” ungkapnya.

Aisyah (30), salah seorang anggota majelis taklim, mengaku merasakan manfaat ganda dari kegiatan ini.

“Sangat bermanfaat, tidak hanya memperdalam ilmu agama tapi juga mempererat ukhuwah islamiyah antar sesama muslimah di kota Semarang. Saya merasa semakin termotivasi untuk terus belajar Al-Qur’an dan berbuat kebaikan,”pungkasnya.