Ragam  

80 Persen Orang Sukses Karena Punya Kecerdasan Emosional yang Tinggi Ketimbang Kecerdasan Intelektual

Setiap manusia memiliki beberapa kecerdasan, di antaranya kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional.

Sumber foto: https://www.pexels.com/id-id/foto/kelompok-o-o-orang-mengadakan-rapat-1367276/

SEMARANG, Banggasemarang.id – Setiap manusia memiliki beberapa kecerdasan, di antaranya kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional.

IQ sering dikaitkan dengan kesuksesan, padahal riset menunjukan IQ hanya menyumbang 20% sedangkan 80% kesuksesan seseorang karena memiliki EQ yang tinggi, dikutip dari buku yang ditulis Daniel Goleman Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ.

Kecerdasan emosional adalah kecerdasan yang erat kaitannya dengan kepedulian dan hati, baik antar sesama manusia, dengan makhluk lain, maupun alam sekitar menurut KBBI.

“EQ atau kecerdasan emosi merupakan skill untuk mengetahui ekspresi seperti emosi kepada lingkungan sekitar hingga pribadi.”

“Dengan tujuan meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta mengharmoniskan hubungan komunikasi,” ujar dr Aisyah Dahlan dalam channel YouTube @Pecinta dr Aisah Dahlan CHt pada tanggal 9 Maret 2021.

Dalam dunia kerja yang bersifat humanis atau erat kaitannya dengan hubungan sosial ke sesama manusia, karenanya kecerdasan emosional sangat dibutuhkan.

Beberapa Elemen Kecerdasan Emosional

EQ memiliki peranan yang penting, hal ini disebabkan karena kecerdasan emosional yang tinggi mampu membuat seseorang menguasai 5 softskill ini di antaranya:

1. Mempunyai Kesadaran diri

Self awareness adalah menyadari keadaan atau perasaan yang sedang seseorang rasakan dan pengaruhnya terhadap orang lain.

2. Berempati

Empati ialah skill untuk lebih memahami perasaan seseorang, dan hal ini sangat penting untuk kecerdasan emosi. Empati dapat membentuk pemahaman mengenai emosi yang sedang dirasakan lawan bicara hingga lingkungan.

3. Kontrol diri

Setiap individu harus mempunyai pengaturan emosi dengan baik karena akan memunculkan dampak bagi orang lain dan sekitar.

Bukan berarti menyembunyikan atau memendam perasaan, namun mengekspresikannya dengan tepat baik pada waktu dan keadaan yang tepat.

4. Memiliki keterampilan sosial

Memahami emosi bukan hanya melibatkan perasaan pribadi, namun memahami emosi diri sendiri. Semakin sering berinteraksi dan belajar memahami emosi, akan membantu meningkatkan EQ.

5. Mempunyai motivasi diri

Cenderung memiliki motivasi untuk diri sendiri. Seseorang yang mempunyai motivasi internal lebih kompeten dan berorientasi pada tindakan pengendalian.

Sehingga bisa berkomitmen dan cerdas mengambil inisiatif. Dalam dunia profesional, orang yang memiliki EQ yang tinggi mempunyai hubungan yang dekat nan hangat dengan lingkungannya.

Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan emosional atau emotional intelligence (EQ) adalah bisa mengetahui perasaan diri sendiri, kemudian bisa menebak perasaan orang lain.

Berikutnya adalah tahu kekurangan dan kelebihan diri, tidak gampang tersinggung atau baper, menjadi pendengar yang baik dan open minded dan mampu menerima masukan dari orang lain.

Selanjutnya adalah tidak gengsi untuk meminta maaf duluan, mudah mengikhlaskan rasa kehilangan, sering dimintai pendapat dan memiliki hati yang baik dan mudah tersentuh

Peran Kecerdasan Emosional Dalam Dunia Profesional Kerja

Dengan memiliki EQ yang tinggi, maka akan memperbesar peluang untuk memiliki hubungan yang baik di dunia kerja, berikut beberapa perannya:

Yang pertama mampu membentuk tim dengan berkolaborasi dan saling support, menjadi karyawan atau leader yang inovatif, tak rentan terkena stres atas tekanan kerja, komunikasi dan interaksinya bersifat efektif dan bijak dalam mengambil keputusan.

“Semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional maka semakin tinggi juga tingkat kebahagiaannya karena hubungannya baik ke orang lain hingga lingkungan,” ujar Psikolog Hasan dalam channel YouTube @Hasan Aksari pada 9 Juni 2024.

Bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional?

Yang pertama adalah melatih diri untuk menjadi pendengar yang baik (active listening), tunjukan gesture memperhatikan dengan baik saat mendengarkan.

Berikutnya adalah memposisikan diri orang ke diri sendiri, bayangkan punya pola pikir, punya perspektif, punya pengalaman seperti orang tersebut. Membaca literatur, buku fiksi agar dapat memainkan imajinasi dan mengasah emosi.

Selanjutnya adalah Role play, berlatih untuk akting, menunjukan simpati dengan harapan untuk mengasah lebih empati.

Kemudian adalah belajar bahasa tubuh atau body language untuk memperhatikan dan observasi, misal orang lain merasa tidak nyaman, tidak suka, hingga memiliki kesulitan.

Itulah penjelasan terkait EQ atau kecerdasan emosional yang jika dilatih maka peluang untuk sukses akan lebih besar dalam dunia professional.