SEMARANG, Banggasemarang.id – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, meminta Forum Zakat Jateng mengoptimalkan langkah pengumpulan dana zakat, infak, sodaqoh (ZIS). Sebab, melalui dana ZIS, banyak persoalan sosial masyarakat dapat ditangani bersama-sama.
“Ini harus kita dorong bersama-sama, dan saya berharap acara Jambore Forum Zakat Jateng di Baturraden Banyumas, bisa memberikan manfaat terhadap anggota forum, dan terobosan-terobosan dalam pengumpulan zakat,” kata Gus Yasin, sapaannya, saat menerima Forum Zakat Jateng, di ruang kerja wagub, Senin (22/8/2022) mengutip laman Pemprov Jateng.
Dijelaskan, Forum Zakat Jateng akan menyelenggarakan Jambore Forum Zakat Jateng di Baturraden Banyumas, pada 26-27 Agustus 2022.
Kegiatan yang akan dihadiri sekitar 20 lembaga amil zakat tersebut, diharapkan semakin meningkatkan kekompakan antaranggota forum dan sinergitas dengan pemerintah.
“Sinergi yang sudah baik perlu diperluas lagi, termasuk lebih intens dalam koordinasi dengan lembaga-lembaga amil zakat. Karena lembaga amil zakat sifatnya tidak hanya memberi, tetapi lebih dari itu, diharapkan dapat mengantarkan masyarakat yang mustahik menjadi muzakki,” kata Gus Yasin.
Menurutnya, masih banyak lembaga amil zakat di Jateng yang belum masuk Forum Zakat. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang memberikan langsung zakat, infak, maupun sedekah secara langsung kepada penerima. Karenanya, Forum Zakat Jateng juga diharapkan dapat mendorong lembaga zakat lainnya, masuk sebagai anggota forum zakat.
Terkait program pengentasan kemiskinan melalui zakat, kata wagub, lembaga zakat tidak hanya memberikan jaminan ketersediaan bahan pokok, melainkan juga melalui zakat dan sedekah.
Program lembaga zakat membantu pemugaran rumah tidak layak huni (RTLH), jambanisasi, dan berbagai pelatihan pemberdayaan masyarakat.
Ketua Forum Zakat Jateng, Doso Sutrisno mengatakan, Forum Zakat Jateng telah bersinergi bersama Pemprov Jateng melalui berbagai program.
Di antaranya program bidang ekonomi yang melibatkan banyak lembaga zakat, seperti kelompok usaha bersama dan pemberian gerobak. Selain itu juga program pengentasan kemiskinan, melalui pemugaran rumah tidak layak huni, jambanisasi, pembuatan sumur bor, dan program infrastruktur lainnya.
Sedangkan bidang kesehatan, seperti penanggulangan stunting, kampanye tidak buang air besar sembarangan, dan sebagainya sudah masuk di program Forum Zakat Jateng.
Bahkan, Forum Zakat Jateng juga mempunyai program konsentrasi di masing-masing lembaga zakat terkait isu-isu yang ada di Jateng. Sedikitnya tercatat 21 lembaga zakat yang masuk dalam Forum Zakat Jateng.
“Untuk stunting kita juga sudah jalan, dan beberapa lembaga zakat sudah melakukan hal serupa. Selain itu beberapa lembaga juga melakukan pembinaan tentang penanganan stunting. Lembaga zakat juga punya program konsentrasi di masing-masing dan menangkap isu yang ada di Jateng menjadi program di lembaga zakat. Jika belum ada eksekusi, minimal telah melakukan edukasi,”kata Doso.