SEMARANG, Banggasemarang.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah Quatly Abdulkadir Alkatiri meminta Pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai untuk kenyamanan mudik Lebaran masyarakat tahun ini.
“Sebagaimana diketahui, Pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat untuk mudik Lebaran tahun 2022 Ini, sehingga Pemerintah harus menyiapkan sarana dan prasarana transportasi untuk memenuhi kebutuhan mobilitas pemudik, baik bus, kereta api, kapal, pesawat udara,”kata Quatly dalam keterangannya, Jumat (15/4/2022) di Kota Semarang.
Selain itu, Quatly juga meminta Pemerintah memastikan kelaikan sarana angkutan di semua moda transportasi dengan melakukan ramp check, termasuk pemeriksaan kesehatan SDM, dan pengawasan harga tiket angkutan.
“Kami berharap juga Pemerintah bisa memfasilitasi Program Mudik Gratis untuk meningkatkan aspek keselamatan dan mengurangi jumlah pemudik yang akan menggunakan kendaraan pribadi khususnya sepeda motor,”ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jateng ini.
Pemerintah, kata dia, bisa mengajak instansi, BUMN, BUMD, Perbankkan dan perusahaan swasta untuk dapat menyediakan armada untuk mudik bareng gratis.
Untuk mencegah penyebaran COVID-19, Quatly juga meminta Pemerintah menyediakan posko vaksinasi untuk melayani pemudik yang belum melakukan vaksin kedua atau vaksin Booster.
Selain itu, Quatly mengatakan bagi para pemudik harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan menyiapkan persyaratan sesuai ketentuan SE Satgas Covid No. 16 Tahun 2022 tentang Aturan Perjalanan Dalam Negeri Saat Pandemi.
“Diantaranya bagi PPDN (Pelaku Perjalanan Dalam Negeri) yang telah mendapatkan VAKSINASI DOSIS KETIGA (BOOSTER) tidak wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen,”jelasnya.
Saat ini, Quatly memperkirakan terjadi lonjakan mudik Lebaran, karena 79,4 juta orang yang akan melakukan mudik. Dari 79,4 juta orang yang diprediksi mudik, sebanyak 13 juta orang berasal dari Jabodetabek.
“Adapun untuk provinsi tujuan yang paling dominan akan dituju para pemudik yakni Jawa Tengah sebanyak 23,5 juta, Jawa Timur sebanyak 16,8 juta, dan Jawa Barat sebanyak 14,7 juta, sehingga hal ini Pemerintah harus mempersiapkan betul,”papar dia.
“Dari 79,4 juta orang yang diprediksi mudik, sebanyak 23,5 juta orang berasal dari Jawa Tengah, lonjakan pemudik yang terjadi pada lebaran tahun 2022 ini bisa dimaklumi karena sudah 2 tahun terakhir ini mudik tidak diperbolehkan dan tentu banyak masyarakat yang sudah rindu kampung halaman,”ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, Quatly mengatakan semuanya tetap menjaga protokol kesehatan dan mematuhi aturan tentang perjalanan mudik yang ditetapkan pemerintah melalui SE Satgas Covid nomor 16 Tahun 2022.
“Penting juga Pemerintah melakukan koordinasi yang baik antara Dinas Perhubungan dan instansi terkait seperti Kepolisian, TNI serta Satpol PP yang terlibat dalam Angkutan Lebaran,”jelas dia.
Tak kalah penting, Pemerintah harus menyiapkan titik-titik jalur arternatif, misalnya titik jalur alternatif yang berada di sejumlah wilayah di Kabupaten Semarang.
“Titik jalan alternatif ini meliputi jalan di dalam kota dan perbatasan dengan wilayah lain seperti Semarang Kota, Salatiga, Boyolali dan Grobogan, kami harapkan juga dalam upaya mencegah penumpukan kendaraan pemudik di bahu jalan, dilakukan dengan pembatasan waktu bagi kendaraan yang berhenti di rest area atau pemanfaatan rest area perkotaan,”kata Quatly.
Khusus untuk mengantisipasi kepadatan arus mudik dalam lonjakan mudik Lebaran, Quatly meminta ada skenario yang bisa dilakukan.
“Menyiapkan skenario untuk mengantisipasi kepadatan arus mudik dengan menerapkan one way hingga pemberlakuan contraflow,”pungkasnya.
Penulis: Dwi Purnawan