SEMARANG, Banggasemarang.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Quatly Abdulkadir Alkatiri optimistis perekonomian di Jawa Tengah segera bangkit setelah pandemi COVID-19 mereda.
“Kekuatan kebangkitan ekonomi salah satunya dengan menghidupkan dan mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), terutama yang ada di Jawa Tengah, potensi UMKM di Jawa Tengah sangat tinggi. Hal itu dilihat dari beberapa UMKM di daerah-daerah yang tetap survive di masa pandemic,”kata Quatly pada Kamis (14/4/2022) di Kota Semarang.
Untuk itu, Quatly mengatakan hal yang bisa dilakukan Pemerintah mendukung hal itu adalah berupa bantuan akses permodalan dan pendampingan.
“Selain itu juga sudah disiapkan marketplace. Kita harapkan UMKM yang survive semasa pandemic mampu bangkit melakukan akselerasi bisnis. Kualitas produknya harus tidak biasa-biasa saja dan masuk kelas menengah, syukur-syukur masuk kelas atas,”jelasnya.
Menurut Quatly, kunci keberhasilan pendampingan UMKM saat ini adalah marketing, teknologi informasi, budgeting, dan akses produk.
Selain itu, kata dia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membangkitkan perekonomian UMKM. Jateng meraih predikat Terbaik Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2021 dari Kementerian Koordinasitor Bidang Perekonomian.
Di sisi lain, keputusan pemerintah mengizinkan dilakukanya mudik lebaran tahun 2022 dinilai akan membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.
“Pasalnya, ciri dari tumbuhnya perekonomian biasanya ditandai dengan tingginya pergerakan atau aktifitas manusia atau orang, pemerintah memprediksi 85,5 juta masyarakat akan mudik. Dari angka itu, 60 persen di antaranya diperkirakan akan melakukan perjalanan wisata ke berbagai destinasi di daerah,”jelas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jateng ini.
Sehingga, dengan banyaknya orang yang melakukan pergerakan atau mobilisasi, pastinya banyak juga kebutuhan yang bisa disediakan oleh para pelaku usaha, baik berupa barang maupun jasa.
“Kami prediksi, sejumlah sektor yang mengalami pemulihan dalam waktu yang cepat antara lain, sektor informasi dan telekomunikasi, industri makanan dan minuman, jasa kesehatan, pendidikan, agrikultur dan peternakan, serta air bersih,”ujar dia.
Selain itu, Quatly menuturkan pandemi Covid-19 mempercepat peralihan sektor industri ke penggunaan teknologi.
“Beberapa di antaranya, sektor-sektor yang dapat dijalankan dengan berbasis teknologi adalah sektor kesehatan, pariwisata, industri, pendidikan, transportasi, agrikultur, perdagangan, perbankan dan asuransi,”paparnya lagi.
Untuk itu, Quatly mengatakan DPRD Jateng mendorong sejumlah program untuk penguatan ekonomi. Diantaranya adalah mengesahkan Perda nomor 5 tahun 2021 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif.
“Perda ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan kreativitas pengusaha dan Pelaku Ekonomi Kreatif, meningkatkan daya saing, pertumbuhan, keragaman dan kualitas industri kreatif, membuka lapangan pekerjaan serta menurunkan angka kemiskinan,”ujar dia.
Selain itu, Peraturan Daerah diperlukan sebagai dasar Pengembangan Ekonomi Kreatif di Daerah Provinsi Jawa Tengah tumbuh dan berkembang. Pemerintah Daerah Provinsi berperan dalam mengembangkan usaha kreatif, memberdayakan Pelaku Usaha Kreatif, dan penguatan industri kreatif.
“Pemprov Jawa Tengah juga memberikan dukungan permodalan dan pendampingan usaha melalui program KUR melalui Bank Jateng yang bias diakses oleh seluruh UMKM di propinsi Jawa Tengah,”tandasnya.
Dia berharap, dengan berbagai kemudahan itu, masyarakat bisa memanfaatkan dengan baik untuk kebangkitan ekonomi Jateng.
“Manfaatkan fasilitas permodalan dari perbankan untuk meningkatkan kapasitas usaha, dan gunakan fasilitas tersebut secara Amanah,”pungkasnya.
Penulis: Dwi Purnawan