KLATEN, Banggasemarang.id — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah Quatly Alkatiri menekankan pentingnya pancasila sebagai alat pemersatu bangsa.
Hal itu disampaikan Quatly saat menyampaikan materi dalam kegiatan pemasyarakatan dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jateng pada Selasa (8/3/2022) di Balai Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah
“Pancasila adalah konsepsi dasar kita, filsafat negara kita yang sudah final, tidak akan ada perubahan lagi, ndak ada tri sila, ekasila itu ndak ada, liberalisme, komunisme, sosialisme itu dari luar, produk kita pancasila, Pancasila alat pemersatu bangsa, salah satu dari empat pilar kebangsaan kita, UUD 1945, NKRI serta bhinneka tunggal ika,”jelasnya.
Lebih lanjut, Quatly mengungkapkan tentang bhinneka tunggal ika adalah bahwa bagaimana persatuan Indonesia mesti dijaga.
“Siapapun yang mencoba menggangu persatuan harus kita selesaikan dengan cara-cara kita dengan cara-cara yang baik pertahankan, implementasi bhinneka tunggal Ika adalah 6 agama yang diakui maka disitulah kita berusaha bertoleransi dalam hidup bermasyarakat,”jelas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah ini.
Menurut Quatly, melalui kegiatan penguatan dan pengembangan ideologi Pancasila, merupakan langkah strategis menjawab tantangan di masa depan seperti globalisasi dan konsep masyarakat kontemporer yang kompleks demi mewujudkan masyarakat adil, makmur dan bermartabat sesuai dengan dasar negera Indonesia, Pancasila.
“Memaknai kembali Pancasila berarti kita ingin menegaskan komitmen, bahwa nilai-nilai Pancasila adalah dasar dan ideologi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila bukanlah konsep pemikiran semata, melainkan sebuah perangkat tata nilai untuk diwujudkan sebagai panduan dalam tindakan berbagai segi kehidupan,”paparnya.
Dengan demikian, nilai-nilai Pancasila harus menjadi landasan etika dan moral ketika kita membangun pranata politik, pemerintahan, ekonomi, pembentukan dan penegakan hukum, politik, sosial budaya, dan berbagai aspek kehidupan lainnya.
“Sebab tantangan Pancasila hari ini adalah Tindakan,”pungkasnya.