Sebagai upaya lebih untuk meningkatkan pelayanan terhadap umat, tiga masjid besar di Semarang mengadakan Forum Group Discussion (FGD), Sabtu (12/12/2020). Ketiga masjid tersebut yaitu Masjid Agung Semarang, Masjid Raya Baiturrahman dan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
Agenda tersebut diadakan sekaligus dalam rangka merayakan HUT ke-46 Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah. Dalam agenda tersebut dihadiri oleh sejumlah narasumber, Sekretaris Komisi Hukum MUI Jateng, Prof. Dr. KH. Abu Rokhmad MA, Ketua II YPKPI Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah, Prof. Dr. Ahmad Rofiq M.Ag dan Sekretaris Dewan Pelaksana Pengelola (DPP) Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Drs. Muhyiddin, M.Ag serta tidak ketinggalan Muhaimin, S.Sos selaku Pengurus Masjid Agung Semarang (MAS) Kauman.
Bentuk kerjasama ketiga masjid tersebut perlu ditingkatkan dan diperkuat kembali demi membangun kebersamaan umat. “Karena tiga masjid ini menjadi rujukan dari masjid-masjid yang lainnya diharapkan kebersamaan yang selama ini dibangun tetap berjalan baik dalam hal apapun” terang Ketua Takmir Masjid Raya Baiturrahman yang juga Sekretaris PW DMI Jateng, Dr. KH Multazam Ahmad.
Pihaknya berharap ke depan diharapakan masjid-masjid di seluruh Jawa Tengah mampu menjalankan fungsinya secara optimal, minimal dalam hal peningkatan ubudiyah dan pelayanan bagi umat.
Sementara itu Abu Rokhmad mengungkapkan bahwa dalam setuasi apapun termasuk di masa pandemi seperti ini, umat islam harus menjadi bagian dari solusi bukan masalah. Diterangkan bahwa dalam sejarahnya institusi masjid memiliki peran yang vital dalam rangka mengembangkan dan memajukan umat muslim.
Sehingga fungsi masjid bukan sekedar sebagai tempat ibadah (sujud) semata melainkan juga sebagai pusat segala kegiatan yang mengandung makna kepatuhan kepada Allah Swt.
Lebib lanjut, Ahmad Rofiq yang menjadi salah satu narasumber menjelaskan bahwa perlunya masjid menanamkan moderasi beragama. Yaitu berupa memakmurkan jamaah masjid dari berbagai aspek. Mulai dari aspek aqidah, syariah, muamalah, akhlak hingga ekonomi.
“Kiranya perlu kekhususan pada Masjid Agung Semarang yang memiliki jamaah tetap dan bersentuhan langsung dengan jamaah Pasar Johar serta sekitarnya. Tujuannya agar jamaah mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan batin” jelas Ahmad Rofiq.
Ditambahkan, khusus untuk Masjid Baiturrahman agar dapat memiliki dan mengembangkan institusi pendidikan yang mempunyai nilai jual serta menjadi rujukan masyarakat. Karena murujuk pada pemahaman bahwa hasilnya diharapkan para peserta didik memilki keunggulan kompetensi di bidang ilmu agama melebihi sekolah umum lainnya.
Kemudian untuk Masjid Agung Jawa Tengah perlu dikembangkan pusat pendidikan berbasis Al-Quran, karena MAJT memiliki para imam yang hafidz Quran. Sehingga diharapkan keberadaan para imam dapat bermanfaat secara maksimal dalam mengajarkan ilmunya.