SEMARANG – Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah Agung Budi Margono mendorong adanya perlindungan dan insentif untuk tenaga medis sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19).
Hal itu disampaikan Agung di sela-sela melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugurejo, Kota Semarang untuk melihat langsung upaya pencegahan dan penanggulangan serta mamantau permasalahan yang timbul di Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Semarang akibat COVID-19.
Agung mengatakan pihaknya akan mendorong adanya perlindungan secara maksimal dari Pemerintah Provinsi Jateng terhadap tenaga kesehatan di RSUD dibawah pengelolaan Provinsi Jateng, baik yang menjadi rujukan maupun yang ditunjuk untuk melaksanakan pemeriksaan COVID-19.
Bentuknya selain penyediaan alat yang memadai, karena saat ini sangat terbatas dan langka, dapat berupa insentif kepada tenaga medis yang melakukan penanganan COVID-19.
“Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 berjumlah 7 orang, pasien pertama sejak tanggal 12 Maret 2020. Saat ini berada dalam 4 Ruang Isolasi yang tersedia, dan tentu perlindungan bagi tenaga medis juga harus menjadi prioritas penanganan,”kata Agung, Sabtu (21/3/2020) di Kota Semarang.
Perlindungan tersebut, imbuhnya, terutama kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) yang mulai langka dan harga menjadi mahal. Termasuk, kata dia, perlunya pemberian insentif kepada tenaga medis sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras di lini depan pelayanan publik.
“Untuk itu, Pemerintah Provinsi melalui Dinas Perdagangan harus melakukan intervensi pasar atas naiknya harga yang sangat signifikan pada alat-alat kesehatan Alat Pelindung Diri (APD) Masker, dan sebagainya akibat dampak penyebaran COVID-19,”ungkap dia.
Selain itu, semua pihak, khususnya melalui Diskominfo, agar bersama-sama memerangi hoaks yang dapat menimbulkan disinformasi. Sehingga masyarakat ter-edukasi pengetahuan COVID-19.
“ Silahkan klik https://corona.alodokter.com/cek-risiko-tertular-virus-corona-gratis, silahkan datang ke RSUD Tugurejo dan RSJD Gondo Amino yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sedang ada pemeriksaan gratis bagi masyarakat umum,”tandasnya.
DIsisi lain, rencana Kebutuhan Penanganan Wabah COVID-19 yang diusulkan RSUD Tugurejo ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah senilai Rp26 miliar untuk pengadaan sarana prasana, instalasi kesehatan yang diperlukan.
“Dalam kondisi force major seperti sekarang ini, penting untuk mendukung tersedianya anggaran yang cukup bagi penanganan COVID-19. Saat ini di Jawa Tengah sedang menyiapkan anggaran khusus, dimana tidak lagi mengacu pada Perubahan Anggaran, yang implementasinya pada akhir-akhir tahun, namun langsung mempercepatnya,”pungkas Anggota DPRD dari Dapil I Jateng ini.
Selain mengecek dan memantau, Agung BM juga berdialog dengan tenaga medis, baik manajemen, dokter maupun perawat di RSUD Tugurejo.
“Dalam kesempatan kunjungan dapil, kami ingin menanyakan perihal kondisi penanganan pasien yang masuk dalam kategori PDP di RSUD Tugurejo, sekaligus memberikan motivasi dan dukungan kepada tenaga medis, mengingat petugas kesehatan merupakan garda terdepan penganganan COVID-19,”ungkap politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Sebagai informasi, masyarakat yang terjangkit maupun yang berpotensi terkena COVID-19 di Jawa Tengah semakin meningkat. Berdasarkan data Jateng Tangap Covid-19, up-date terakhir, terdapat 12 kasus positif COVID-19 dan total ada 2.236 Orang Dalam Pengawasan (ODP) serta 123 PDP. Termasuk 7 diantaranya di RSUD Tugurejo, Kota Semarang.
“Perlu ada skenario kemungkinan penempatan PDP COVID-19 pada suatu tempat perawatan yang terjangkau lokasinya tapi jauh dari pemukiman,”pungkasnya.