SEMARANG – Wakil Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Suharsono turut menyoroti proyek jembatan kaca Tinjomoyo. Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 11 miliar tersebut kemungkinan tidak selesai.
Menurutnya, belajar dari proyek tersebut, serapan anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang diharapkan terencana sejak awal tahun anggaran.
“Yang perlu diperhatikan, untuk serapan anggaran diharapkan terencana proporsional sejak awal tahun anggaran, sebab pembangunan semakin baik dengan tingginya serapan anggaran dan tidak ada gagal lelang,”kata Suharsono, dalam keterangannya, Senin(22/11/2021) di Kota Semarang.
Menurut Suharsono, kecenderungan serapan anggaran pemerintah biasanya berada di puncak pada Oktober – November. Namun demikian, saat ini serapan anggaran masih sekitar 60 persen.
Sehingga, kata politikus Partai Keadilan Sejahtra (PKS) Ini, ada beberapa cara untuk mendorong serapan anggaran tinggi.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan kajian, pekerjaan yang memiliki nilai besar dan membutuhkan waktu lama dalam pengerjaannya bisa dilakukan lelang sejak awal tahun.
“Pekerjaan lelang yang besar dan butuh waktu mulai dilelangkan di awal tahun anggaran Januari -Februari sehingga sesuai harapan, kualitas bagus, dan segera dioperasionalkan. Di samping itu, meningkatkan serapan angaran,”paparnya.
Suharsono juga meyakini serapan anggaran Kota Semarang akan bagus yakni di atas 90 persen hingga akhir Desember nanti. Karena hingga saat ini, serapan anggaran APBD Kota Semarang dari tahun ke tahun semakin baik yang dilihat dari sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) yang selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
“Kemungkinan 2021 akan lebih kecil lagi. Dengan begitu kami lihat bahwa pola yang dilakukan pemerintah dalam proses pembangunan atau pemilihan rekanan semakin hari semakin baik,”pungkasnya.