Revitalisasi, Terminal Mangkang Jadi Kawasan Pengembangan Sosial Ekonomi Lokal

Terminal Mangkang yang terletak di perbatasan antara Kota Semarang dan Kabupaten Kendal ini tengah dalam proses revitalisasi dengan menghabiskan anggaran Rp 40 miliar. Terminal bertipe A ini nantinya bukan hanya akan digunakan sebagai sarana transportasi semata melainkan juga akan mengusung potensi sosial dan ekonomi lokal yaitu dengan melibatkan pelaku UMKM.

Dinas Perhubungan RI melalui Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat, Marta Hadisarwono menyatakan bahwa Terminal Mangkang merupakan salah satu terminal dari enam terminal di Indonesia yang dilakukan revitalisasi. Keenam terminal tersebut yaitu Terminal Tirtonadi Solo, Anak Air Padang, Guntur Melati Garut, Bulupitu Purwokerto, Entrop Jayapura dan Terminal Mangkang Semarang sendiri.

“Khusus Terminal Mangkang, dibangun dengan anggaran sebesar Rp 40 miliar. Konsepnya new experience. Jadi akan meningkatkan kapasitas terminal untuk melayani transportasi masyarakat, juga mengembangkan potensi sosial dan ekonomi,” jelas Hadisarwono saat acara Investor Gathering di Terminal Mangkang Semarang, belum lama ini.

Pihaknya juga mempersilahkan investor untuk ikut terlibat dalam mengelola atau menyewa space yang telah disediakan. Jadi dengan ekosistem seperti itu diharapkan akan berdampak bagi perekonomia sekitar. Selain enam terminal tersebut, Kemenhub juga akan melakukan revitalisasi di 34 terminal lainnya di Indonesia.

Untuk pengembangan Terminal Mangkang sendiri nantinya akan memakan area hingga 6.000 m2. Seperti yang disebutkna sebelumnya, di area terminal nantinya juga akan dilengkapi food court, kios, tenant dan usaha retail lainnya. Mengingat letaknya yang cukup strategis yaitu diantara jalur pintu Tol Semarang-Batang serta diapit oleh dua kawasan industri besar, Kawasan Industri Kendal dan Semarang.

Terminal Mangkang memiliki luas lahan kurang lebih 89.000 m2 dan bangunan 8.500 m2. Nantinya itu semua akan dilakukan perubahan wajah pada beberapa bagian terminal. Dengan kondisi terminal penampilan termina yang lebih baik diharapkan akan menambah daya tarik dan dampak yang cukup signifikan di berbagai sektor di masyarakat.

Di lain pihak Muhammad Rizal Wasal selaku Direktur Prasarana Trnasportasi Jalan Kemenhub RI menjelaskan bahwa pihaknya berupaya menghidupkan kembali Terminal Mangkang. Hal tersebut sebagai bentuk respon seiring dibangunnya jalan told an rencana adanya tol laut ke depan. Untuk pengoperasian terminal sendiri diperkirakan akan mulai siap digunakan menjelang Natal 2020 atau Tahun Baru 202.

Sementara itu Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam video teleconference mengungkapkan bahwa revitalisasi terminal ini sebagai upaya  juga dalam memberikan kesempatan bagi investor swasta.

“Dengan adanya investasi , usaha bisa digulirkan. Namun saya pesan tetap mengutamakan UMKM. Terminal adalah salah satu ikon kota, fungi itu tidak boleh dilupakan, jadi bukan hanya fokus pada aspek komersial semata”, imbuh Menteri yang punya hobi nyanyi tersebut.