SEMARANG, Banggasemarang.id — Pengurus Persatuan Terapis Olahraga Indonesia (PTOI) Jawa Tengah resmi dilantik. Pelantikan ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya manusia di bidang terapi olahraga di Jawa Tengah.
Acara pelantikan berlangsung khidmat pada Jumat, 22 Agustus 2025, di Hotel Grand Candi Semarang. Pelantikan ini menandai langkah strategis untuk memperkuat ekosistem keolahragaan di wilayah ini, sejalan dengan visi nasional untuk meningkatkan prestasi olahraga.
Setelah pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan Pelatihan Nasional Sport Therapist Level Beginner yang berlangsung dari 22 hingga 24 Agustus 2025.
Pelatihan ini menghadirkan instruktur nasional yang membekali peserta dengan materi komprehensif, mulai dari fisiologi olahraga, teknik pemijatan, hingga penanganan cedera.
Tujuannya adalah untuk menyiapkan para terapis dengan keterampilan dasar yang dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan olahraga.
Dalam sambutannya, Asisten Deputi Tenaga dan Organisasi Pembidangan Keolahragaan Kemenpora RI, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, organisasi profesi, dan perguruan tinggi.
“Pelantikan pengurus PTOI Jateng dan pelatihan ini adalah bagian dari komitmen pemerintah dalam memperkuat ekosistem keolahragaan nasional.
Ini juga mendukung visi besar Indonesia untuk meningkatkan prestasi olahraga melalui penguatan aspek kesehatan dan kebugaran atlet maupun masyarakat umum,” ujarnya.
Sebagai bentuk komitmen nyata, pada acara penutupan, Kemenpora RI melalui Asisten Deputi Tenaga dan Organisasi Pembidangan Keolahragaan menandatangani perjanjian kerja sama dengan lima perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah.
Kelima kampus yang terlibat adalah Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), Universitas Ngudi Waluyo (UNW), Universitas PGRI Semarang (Upgris), dan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP).
Kerja sama ini mencakup penguatan bidang akademik, riset, serta pengembangan sumber daya manusia di sektor keolahragaan.
Tujuannya untuk mendukung implementasi pendidikan dan praktik terapi olahraga, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat luas. Dengan adanya sinergi ini, diharapkan lahir generasi tenaga keolahragaan yang kompeten, profesional, dan siap menjawab tantangan di era modern.