SEMARANG, Banggasemarang.id – Tim pengabdian masyarakat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan Sosialisasi Pengembangan Bank Sampah di bantaran Sungai Banjirkanal Timur, Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Anggota tim Pengabdian FMIPA UNNES diketuai oleh Prof. Dr. Supriyadi, dan anggota dosen Arka Yanitama, M.Si., M.Ahganiya Naufal, M.Si., serta anggota mahasiswa dari prodi IPA Frida Afra Adhani, Mentari Febrina Listia, dan Hanifah Nurul Hudaini.
Kegiatan yang dilaksanakan hari Minggu, 2 Juni 2024 ini diikuti oleh komunitas Bank Sampah Sumber Rejeki dengan peserta sekitar 30 orang.
Komunitas yang sebelumnya sudah terbentuk sejak tahun 2022 ini biasanya hanya melakukan kegiatan penimbangan sampah khusus untuk sampah anorganik dan kemudian mengisi presensi dan data yang dikoordinir oleh bu Mastin, salah satu anggota yang halaman rumahnya dijadikan tempat penimbangan sampah anorganik. Peserta yang ikut dalam kegiatan ini adalah warga dari RW 3.
Meskipun dikhususkan kepada anggota komunitas, ibu-ibu Dawis dari sekitar juga ikut membantu dan mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini menjadi penanda antusiasme peserta mendapatkan pemahaman dan pengetahuan.
Kegiatan Sosialisasi ini menghadirkan Narasumber yang berkaitan dengan Pengembangan Bank Sampah yaitu Bapak Dr. Kusmuriyanto. Bapak Dr. Kusmuriyanto memiliki sertifikasi kompetensi Koperasi dan Pembinaam UMKM, beliau juga berpengalaman merintis bank sampah organik untuk mengembangkan maggot.
Beliau juga menjabat sebagai kepala Departemen konservasi perintis pengelolaan sampah terkait konvervasi UNNES. Paparan dari Bapak Kus tentang pengelolaan sampah dari Kampus UNNES yang ternyata menjadi yang terbaik di Indonesia.
Selain itu, yang ditekankan adalah tentang pengelolaan keuangan dari Bank Sampah mulai dari Tingkat RT RW sehingga dapat memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Ketua pengelola bank sampah, Ibu Ayu Nawang Wulan menyampaikan terima kasih atas bantuan dan kegiatan yang telah disampaikan sehingga semangat pengelola bank sampah dapat meningkat lagi.
Setelah pemamaran dari Bapak Dr. Kusmuriyanto, dilanjutkan diskusi dan tanya jawab. Salah satu peserta, bu Siti, menyampaikan mengenai pengalaman beliau membuat kerajinan berupa bantal sofa dari sampah plastik. Hambatannya adalah proses pemotongannya masih manual menggunakan gunting, sehingga memerlukan waktu yang lama dan kurang efektif.
Antutiasme peserta terlihat dari sharing beberapa peserta lain dalam mengolah sampah anorganik. Setelah pemamaran, kegiatan selanjutnya adalah penimbangan menggunakan timbangan digital yang telah dipersiapkan oleh tim Pengabdian.
Sebelumnya, penimbangan sampah hanya menggunakan timbangan analog yang maksimal hanya mampu mengukur 10 kilogram.
Pada penimbangan hari ini, seluruh perwakilan dari 9 RT di RW 3, ditambah dengan perorangan telah mengumpulkan sampah anorganik sebanyak 292 kilogram. Sampah ini akan dibeli oleh warga juga yang bekerja sebagai pengepul sehingga sampah tersebut dapat memiliki nilai ekonomi. Tahun 2023 lalu, komunitas bank sampah sumber rejeki mendapatkan hasil lebih dari 4 juta rupiah dengan kegiatan pengumpulan bank sampah ini.
Harapannya, ke depan warga dapat lebih peduli dengan pengelolaan sampah dan menjadikan sampah menjadi berkah seperti tagline komunitas ini yaitu “Ubah sampah jadi berkah”.