Banggasemarang.id – Ada sebuah patung berbentuk kambing setinggi 50 sentimeter berdiri kokoh di sudut pertigaan Jalan Tentara Pelajar, Jomblang, Kota Semarang. Padahal di lokasi itu tak ada lagi pasar yang memperjualbelikan kambing.
Nah, di sekitaran kawasan itu, ada yang menjual kambing di sekitar kawasan itu, jumlahnya pun tak seberapa. Itu pun berdiri cukup jauh, sekitar 500 m ke barat dari patung berbentuk kambing yang mulai usang tersebut.
Biasanya, jelang perayaan Idul Adha, sejumlah pedagang di banyak titik pinggir jalan di Kota Semarang mulai nampak memajang kambing beserta sapi mereka untuk dijual sebagai hewan kurban di Pasar Kambing.
Dinamakan Pasar Kambing, karena antaran lokasi tersebut selama ini dikenal sebagai tempat atau pusat penjualan kambing. Bahkan, bukan hanya jelang perayaan Idul Kurban saja, akan tetapi tiap harinya pasar itu aktif menjadi titik aktivitas jual beli hewan bertanduk itu.
Memang, saat ini, lahan kosong tempat jualan kambing tadi sudah tak dapat ditemui. Sejauh mata memandang, hanya ada beberapa bangunan kokoh yang dipergunakan sebagai ruko.
Namun sejak tahun 1995, jualannya cuma di pinggir jalan saja dan kalau mau Idul Adha saja. Tapi memang nama Pasar Kambing sudah terlanjur melekat. Melansir berbagai sumber, hilangnya keberadaan Pasar Kambing yang diketahui telah ada sejak tahun 70an, berdampak pada nasib para pedagang yang biasa berjualan di sana.
Bahkan, banyak dari warga Kampung Jomblang yang kemudian beralih profesi, menyisakan sedikit diantaranya untuk meneruskan bisnis dagang jual beli hewan kurban milik pendahulu di keluarga mereka. Namun ikon ini tetaplah ikon yang melegenda di Kota Semarang. Pasar Kambing.