Harapkan Penanganan Stunting di Kota Semarang Terus Dioptimalkan Menuju ‘Zero Case’

DIALOG. DPRD Kota Semarang menggelar dialog terkait penanganan stunting di Kota Semarang pada Kamis (13/4/2023). (Foto: Dok)

SEMARANG, Banggasemarang.id — Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang M Sifin Almufti berharap penanganan stunting di Kota Semarang bisa terus dioptimalkan hingga mencapai target ‘Zero Case’ pada 2024.

Hal itu disampaikan oleh Sifin saat menjadi narasumber dalam kegiatan dialog interaktif dengan tema ‘Menuju 2024 Zero Stunting’ pada Kamis (13/4/2023) di kampus Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS).

Dalam kegiatan itu, Selain Sifin, hadir sebagai narasumber adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Mochamad Abdul Hakam dan Dosen UNIMUS Sayono.

Legislator dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengungkapkan DPRD memiliki peran dalam penanganan stunting ini salah satunya terkait kebijakan anggaran kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pelaksana penanganan dan pencegahan stunting.

“Sesuai dengan fungsi dari DPRD bahwa kita punya fungsi pembentukan Perda, penganggaran dan juga controlling, dan menuju ‘zero stunting’ ini, kita sudah menganggarkan cukup besar, baik pencegahan maupun penanganan terkait stunting,”katanya.

Lebih lanjut, Sifin mengungkapkan ada beberapa OPD yang memiliki keterkaitan langsung terkait upaya penanganan stunting ini, yakni yang pertama adalah Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB).

“Disdalduk KB sebagai pelaksana progam pencegahan, dimana di OPD ini juga ada program yang menangani (stunting) bahkan sejak ibu hamil (bumil), bagaimana pendampingan terhadap bumil itu, misalkan terjadi kelahiran prematur, atau kekurangan gizi dan lainnya,”papar Sifin.

Selain Disdalduk KB, Sifin mengatakan peran lainnya juga dimiliki Dinas Kesehatan Kota (DKK), utamanya terkait penanganan saat ada kasus stunting.

“Misalkan pemberian makanan tambahan, proses di kesehatan itu sendiri,”ujarnya.

Sifin berharap dengan Kerjasama dan sinergitas semua pihak, baik Pemerintah, masyarakat dan juga Perguruan Tinggi (PT) bisa menuju Kota Semarang bebas stunting.

“Harapannya dengan dua stakeholder itu memberikan suatu hasil ya bahwa semarang kedepan mendaatkan zero stunting,”pungkasnya.

Exit mobile version